SuaraBali.id - Sejarah Kabupaten Tabanan, terbentuknya pemerintahan di Tabanan sejak dimulainya Pemerintahan Kadipaten Bali di bawah kepemimpinan Dalem Sri Kresna Kepakisan. Dia dilantik pada Purnamaning Kapat tahun 1352 yang berkedudukan di Samprangan.
Pada saat yang sama, juga dilakukan pelantikan Arya Kenceng selaku Anglurah yang sebelumnya menjadi Pimpinan Pendudukan Majapahit di Tabanan sejak Tahun 1343. Pemerintah di Tabanan terbentuk setelah 9 tahun Majapahit menduduki Bali.
Sesaat setelah pelantikan Dalem dan Anglurah maka di wilayah Tabanan secara resmi terbentuk pemerintahan yang menganut sistem kerajaan. Raja Bali Dalem Sri Kresna Kepakisan memerintah di Bali selama 23 tahun (1350-1373).
Jauh sebelum berdirinya Kabupaten Tabanan saat ini, terjadi peristiwa pemindahan Pusat Pemerintahan Kerajaaan (Puri) di masa lalu. Yang semula berada di Pucangan Buahan lalu dipindah ke wilayah Kota Tabanan sekarang yang saat itu disebut Singhgasana.
Baca Juga:Umat Bisa Menyebrang ke Pura Luhur Tanah Lot Dengan Perahu Karet Saat Ombak Pasang
Nama Tabanan sendiri berasal dari kata Tabunan yang berarti asap mengepul. Dikisahkan sebelum pusat pemerintahan di pindahkan Raja Sirarya Ngurah Languang mendapatkan wahyu/pewisik yan meyatakan "dimana ada asap mengepul agar disanalah di bangun puri”.
Sementara itu, kata Tabanan sendiri bisa berhubungan dengan dengan kata Taban yang artinya tempat duduk yang terkait dengan kata Singhgasana. Itulah sebabnya Raja Sirarya Ngurah Languang kerap disebut “Sang Nateng Singhgasana” atau kerap juga disebut “Ida Bhatara Nangun Graha”.
Terjadinya peristiwa pemindahan pusat kerajaan (Puri) Tabanan ini terjadi 141 tahun setelah terbentuknya pemerintahan di Tabanan dibawah pemerintahan Majapahit di tanah Jawa.
Kabupaten Tabanan terletak dibagian selatan Pulau Bali. Memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Tabanan berada di ketinggian 2.276 mdpl sehingga diapit oleh dataran tinggi dan pegunungan.
Secara topografi kabupaten ini terdiri dari daerah pegunungan dan pantai. Merupakan daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca Juga:Sosok Kolonel CKM dr. Made Mardika, Putra Bali Pertama yang Jabat Dokter Pribadi Wapres
Kabupaten Tabanan terdiri dari 10 diantaranya yaitu Kecamatan (Kecamatan Tabanan, Kecamatan Kediri, Kecamatan Kerambitan, Kecamatan Selemadeg, Kecamatan Selemadeg Barat, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Penebel, Kecamatan Pupuan, Kecamatan Marga, dan Kecamatan Baturiti.
Salah satu wisata khas Tabanan yaitu Tanah Lot yang menjadi destinasi populer di Bali. Destinasi ini berada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Terdapat dua pura yang ada di Tanah Lot, yaitu pura yang berada di atas bongkahan batu dan pura yang berada di atas tebing dengan posisi agak menjorok ke laut.
Pura Tanah Lot menjadi tempat bagi masyarakat untuk pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Ketika air pasang, pura ini tampak seperti berada di tengah laut. Menurut sejarah, pura ini diyakini berdiri pada abad ke-16 oleh Dang Hyang Nirartha yang merupakan tokoh agama yang disegani di Bali.
Bupati Tabanan dari Masa ke Masa
Tjokorda Ngurah Gede 1942-1952
I Nyoman Oka 1953-1955
Ida Bagus Puja 1955-1967
I Gusti Made Debot 1967-1973
I Wayan Staat Darmanaba 1973-1979
Kol. Purn H. Soegianto 1979-1989
Brigjen TNI (Purn) I Ketut Sundria 1989-1994
I Komang Wijana 1994-1999
I Nyoman Adi Wiryatama 2000-2010
Ni Putu Eka Wiryastuti 2010-2015
I Wayan Sugiada 2015-2016
Ni Putu Eka Wiryastuti 2016-2021
Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM 2021
Demikian sejarah Kabupaten Tabanan, Bali yang menjadi salah satu daerah penghasil padi terbesar di Bali.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari