Seorang pekerja hotel di Gili Trawangan mengungkapkan pasca-gelapan WSBK di Lombok Tengah, tamu yang menginap di hotel tempat ia bekerja tak mengalami peningkatan. Ia menambahkan bahwa kondisi di tempatnya masih sepi sebagaimana biasanya, okupansi hotel tetap.
“Enggak ada yang naik, malah tadi saya nanya ke GM, enggak ada tamu katanya,” sebut Lidya, pekerja di Hotel Royal Singosari, Gili Trawangan, Lombok Utara.
Ia menambahkan, pemerintah daerah telah berusaha maksimal untuk menangkap peluang event tersebut. Bahkan upaya pemasaran pun telah dilakukan.
Hanya saja, tamu yang datang ke tiga gili memang tidak ada.
Dihubungi terpisah, Ketua Koperasi Karya Bahari Sabarudin membenarkan jika event WSBK tidak memberi pengaruh apa pun. Intensitas penyeberangan kapal publik yang dikelolanya tidak mengalami perubahan sama sekali.
”Tetap sama saja seperti biasa, sekitar 4-6 kapal sehari. Angka enam itu paling tinggi, tapi sekarang hanya 4-5 saja yang jalan. Sejak Corona ini tidak pernah naik,” bebernya.
Sekali penyeberangan, kapal publik mengangkut 40 penumpang. Mereka didominasi wisatawan lokal, sedangkan mancanegara sangat jarang.
Sejauh ini para penumpang pun dominan pekerja Gili, bukan karena WSBK.
”Mungkin ada, tapi hanya 1-2 saja,” sambungnya.
Sabarudin berharap agar ada slot tamu yang diinapkan ke Gili Tramena. Sebab penurunan jumlah penumpang saat ini mencapai 80 persen dari biasanya.