Pejabat MGPA Dipecat Setelah Sebut Marshal di Sirkuit Mandalika Katrok Dan Ndeso

Tak hanya itu ia juga mengungkap bahwa Dylan Dilato sudah dipecat.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 16 November 2021 | 18:02 WIB
Pejabat MGPA Dipecat Setelah Sebut Marshal di Sirkuit Mandalika Katrok Dan Ndeso
Foto udara tikungan ke 17 lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit saat matahari terbenam di KEK Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (14/10/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

SuaraBali.id - Perkataan Head of Operations Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Dyan Dilato pada Minggu (14/11/2021) yang menyebut Marshal di Sirkuit Mandalika katrok dan ndeso jadi sorotan. Atas perkataan pejabatnya itu, Abdulbar M Mansoer yang merupakan Direktur Utama ITDC meminta maaf.

Tak hanya itu ia juga mengungkap bahwa Dylan Dilato sudah dipecat. Oleh sebab itu atas segala perbuatan dan ucapannya sudah bukan menjadi tangung jawab MGPA.

"Saya pribadi dan atas nama perusahaan mohon maaf sebesarnya atas berita tentang perkataan Dyan Dilato yang menyakiti masyarakat NTB terutama Jagacala tim marshal lokal," ungkapnya melalui rilis, Selasa (16/11/2021) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Hal tersebut dikatannya sangat tidak profesional dan menghina, apapun fakta di lapangan yang terjadi selama Final Race IATC minggu lalu.

"Mulai hari ini, Selasa 15 November 2021, dengan tegas kami sampaikan bahwa Dyan Dilato dipecat dari Perusahaan. Ke depan segala tindakannya sudah bukan menjadi tanggung jawab kami dan MGPA," tegasnya.

Ia berharap ke depan hubungan MGPA dan masyarakat semakin baik.

"Dan kita semua berhasil menyelenggarakan IATC, WSBK dan MotoGP," cetus dia.

Sebelumnya, Dyan Dilato melontarkan ucapan yang bernada menghina. Saat menanggapi tentang persoalan Marshal, penyebab ditundanya pelaksanaan race IATC di sirkuit Mandalika, Lombok pada Minggu (14/11/2021).

Dyan menyebut Marshal yang bertugas pada ajang IATC katrok dan ndeso.

"Marshalnya katrok semua, ndeso. Bukannya bertugas sebagai Marshal, tapi malah pada nonton balap. Dan yang dipersoalkan bukan jumlah Marshal, tapi kualitasnya," sebut Dyan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak