Pada perayaan Hari Raya Kuningan, umat Hindu kerap menggunakan banten atau sesajen. Laman buleleng.desa.id menyebut, bentuk dan jenis sesajen di tiap desa belum tentu sama. Ini karena sesajen memang banyak jenisnya. Tapi umumnya sesajen yang dipakai berisi simbol tamiang atau endongan.
Tamiang melambangkan perlndungan dan perputaran roda alam, sementara endongan bermakna perbekalan. Bekal yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan yang berupakan bekal utama alam mengarungi kehidupan.
Ada sejumlah tradisi unik yang dilakukan umat Hindu Bali setiap Hari Raya Kuningan. Laman Wikipedia.org menulis, salah satu tradisi unik tersebut ada di Kota Tabanan, Bali.
Di sana, seusai melakukan persembahyangan, warga melakukan tradisi Mesyurak, atau bersorak. Dalam tradisi ini, setiap keluarga yang berkecukupan membagikan uang kepada warga. Namun uniknya uang tersebut dibagikan dengan cara disebar ke udara.
Baca Juga:Rangkaian Hari Suci Galungan 2021, Penuh Makna dan Arti
Tradisi ini mengundang antusiasme warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi simbol persembahan kepada leluhur. Umat Hindu yakin, dengan membagi-bagikan uang berarti mereka telah membekali leluhur mereka yang sudah meninggal dunia.
Demikian perbedaan Galungan dan Kuningan.
Kontributor : Muhammad Aris Munandar