SuaraBali.id - Pulau Bali terkenal dengan destinasi wisata alam yang indah dan budayanya yang menarik serta memukau wisatawan domestik hingga mancanegara. Di luar itu, daerah ini ternyata memiliki kekayaan cerita rakyat Bali yang inspiratif.
Salah satunya adalah cerita rakyat Bali Bawang dan Kesuna. Cerita rakyat ini bisa dijadikan bahan untuk belajar tentang kebudayaan Bali serta memetik hikmahnya.
Bawang dan Kesuna
Disebutkan dalam cerita ini, Bawang adalah anak yang manja. Pekerjaan rumah hampir semua Kesuna yang mengerjakannya. Namun demikian, karena Bawang pintar mengambil hati orangtuanya, maka ia menjadi kesayangan.
Pada suatu hari ayah mereka pergi ke sawah dan ibu ke pasar. Kesuna kemudian minta bantuan Bawang untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi, Bawang selalu menolaknya sehingga akhirnya Kesuna kembali mengerjakan pekerjaan rumah sendiri.
Baca Juga:Mahasiswa Asal Dalung Tewas Setelah Motornya Oleng Lalu Tabrak Truk di Canggu
Setelah semua beres, Kesuna pergi mandi ke sungai. Ketika Kesuna masih di sungai, sang ibu pulang. Bawang segera membuat dirinya kotor dengan debu dan mengatakan seharian ini dia mengerjakannya sendiri pekerjaan rumah, sementara Kesuna bermain–main.
Tak pelak saat Kesuna pulang dari sungai, ia dimarahin ibunya dan diusir dengan sapu lidi. Kesuna dengan sedih pergi berlari ke hutan. Ia kemudian melihat banyak burung Crukcuk Kuning.
"Crukcuk Kuning, patuklah kepalaku, agar aku cepat mati,” kata Kesuna.
Burung Crukcuk Kuning pun mematuk kepalanya Kesuna. Namun, Kesuna tidak mati, malah tiba-tiba ada mahkota emas di kepalanya.
"Crukcuk Kuning, patuklah leherku, agar urat nadiku cepat putus,” kata Kesuna lagi.
Baca Juga:Video Keributan di Lumintang Denpasar Viral, Ini Cerita Lengkapnya
Tapi, yang terjadi justru muncul kalung emas di lehernya. Begitu juga dengan telinga, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan jari jarinya. Alhasil, Kesuna tubuhnya dipenuhi oleh emas. Kesuna sangat kaget, ia menginap di rumah neneknya.
Suatu hari Bawang pergi ke rumah neneknya untuk meminta kayu bakar. Ia melihat tubuh Kesuna yang dipenuhi oleh emas. Bawang lalu bertanya bagaimana cara Kesuna mendapatkannya.
Kesuna yang baik dan jujur lalu memberitahu Bawang cara mendapatkan emas-emasnya. Dengan cepat Bawang pulang dan pura pura dimarahi oleh ibunya. Ia pun menangis lalu pergi ke hutan.
”Crukcuk Kuning, patuklah kepalaku, berikanlah aku mahkota emas,” ujar Bawang.
Crukcuk Kuning mematuk kepala Bawang. Namun, bukan mahkota yang muncul melainkan lintah besar di kepalanya. Tapi, Bawang tidak menyadarinya. Crukcuk kuning mematuk seluruh tubuh Bawang.
Tubuh Bawang akhirnya penuh luka serta ada ular mengelilingi leher Bawang dan lipan di jari Bawang. Bawang pun berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang mendengarnya.
Ia kemudian sangat menyesal.
Kontributor : Titi Sabanada