Ritual Buang Celana Dalam Viral di Medos, Rata-rata yang Dibuang Milik Perempuan

Hal ini pun jadi perbincangan warganet. Kebanyakan warganet heran dengan kelakuan orang-orang yang membuang celana dalam di kawasan pegunungan itu.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 26 Oktober 2021 | 12:48 WIB
Ritual Buang Celana Dalam Viral di Medos, Rata-rata yang Dibuang Milik Perempuan
Gunung Sanggabuana Karawang jadi Pembuangan Celana Dalam. Foto : Cianjurtoday

SuaraBali.id - Viral di media sosial video berdurasi 59 detik menampakkan 3 orang tengah mengumpulkan celana dalam di Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar).

Hal ini pun jadi perbincangan warganet. Kebanyakan warganet heran dengan kelakuan orang-orang yang membuang celana dalam di kawasan pegunungan Sanggabuana itu.

Dan diketahui pula rata-rata yang dibuang adalah celana dalam perempaun. Video diunggah akun Instagram @info_karawang dan dibagikan banyak akun media sosial hingga ditonton lebih dari 2.000 penonton.

Ritual membuang celana dalam dilakukan saat bulan Maulid atau Rabiulawal. Ritual buang celana dalam di Pegunungan Sanggabuana diyakini dapat membuang sial.

Terlepas dari kegaduhan di media sosial, Solopos.com - Jaringan Suara.com menghimpun informasi dari berbagai sumber. Gunung Sanggabuana terletak di perbatasan empat kabupaten, yaitu utara ada Kabupaten Karawang, timur ada Kabupaten Purwakarta, selatan ada Kabupaten Cianjur, dan barat ada Kabupaten Bogor.

Ketinggian gunung sekitar 1291 mdpl dan merupakan gunung tertinggi dan satu satunya di Karawang. Gunung Sanggabuana disebut menjadi salah satu kompleks tempat latihan TNI, yaitu Sanggabuana, Cibenda, dan Jatiluhur.

Diusulkan Taman Nasional

Bahkan, Komisi IV DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sepakat mengusulkan kawasan Pegunungan Sanggabuana menjadi taman nasional pada akhir September lalu. Tidak hanya itu, Pegunung Sanggabuana menjadi lokasi ekspedisi flora dan fauna.

Ketua Ekspedisi Flora dan Fauna Pegunungan Sanggabuana, Bernard T. Wahyu, mengatakan selama penjelajahan tim menemukan 4 mata air untuk ritual, yakni Pancuran Mas, Pancuran Kejayaan, Pancuran Kahuripan, dan Pancuran Sumur Tujuh. Tim juga mendata 14 makam.

Beberapa makam diberi nama, seperti Makam Eyang Haji Ganda Mandir, Taji Malela, Kyai Bagasworo, Ibu Ratu Galuh, Eyang Abdul Kasep, Eyang Sapujagat, Eyang Langlang Buana, Eyang Jagapati, dan Eyang Cakrabuana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak