Keuangan Sudah Berdarah, Garuda Indonesia Terancam Ditutup

Sementara itu seorang anggota Komisi VI DPR mendesak pemerintah agar tidak putus asa menyelamatkan Garuda Indonesia agar tetap bisa terbang.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 25 Oktober 2021 | 17:07 WIB
Keuangan Sudah Berdarah, Garuda Indonesia Terancam Ditutup
Ilustrasi maskapai Garuda Indonesia. (Dok : Kemenpar)

Penyebabnya kebijakan penyewaan pesawat yang dianggapnya tidak rasional dan adanya sejumlah rute penerbangan internasional yang justru merugikan.

"Ada pesawat yang terbang saja rugi."

"Makanya kita sudah minta Garuda lebih fokus ke penerbangan dalam negeri. Pangkas rute yang merugikan. Kecuali penerbangan internasional yang sehat dan gemuk."

Ia mengatakan opsi terakhir untuk menutup Garuda Indonesia adalah langkah realistis yang diambil pemerintah jika negosiasi buntu.

"Kita harus rasional. Mau APBN kita digerogoti hal begini atau enggak?"

Sebelumnya Presiden Jokowi mengancam akan menutup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak produktif.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur pada Kamis (14/10), Presiden menyampaikan ketidakpuasannya karena pemerintah kerap menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN yang sakit.

"Kalau yang lalu-lalu banyak BUMN ini banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit, tambah PMN. Sakit, suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," kata Presiden Jokowi dalam keterangan dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Kalau Menteri BUMN sampaikan ke saya, 'Pak ada perusahaan seperti ini kondisinya'. Kalau saya, langsung tutup saja! Tidak ada selamatkan-selamatkan. Gimana kalau udahkayak gitu?"

DPR: Kita harus selamatkan Garuda Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak