SuaraBali.id - Festival musik jazz Ubud Village Jazz Festival akan kembali digelar pada 29 dan 30 Oktober 2021 di Arma, Ubud Bali. Festival ini akan menjadi festival offline pertama yang akan diadakan di Bali semenjak pandemi Covid-19.
Seperti diketahui Ubud Village Jazz Festival merupakan event music jazz terbesar di Pulau Bali sejak tahun 2013. Sebelumya pada 2020 event ini terpaksa dibatalkan karena berbagai pembatasan akibat pandemi.
Namun kini wadah untuk musisi dan penggemar jazz di pulau dewata ini akan kembali digelar seiring semakin menurunnya penularan Covid-19 di Bali. Ini akan menjadi tahun ke-8 Ubud Village Jazz Festival.
Event ini diharapkan dapat mendatangkan wisatawan dan membantu bangkitnya industri musik dan pariwisata yang runtuh akibat pandemi di Bali. Selain itu acara ini juga didukung oleh Kemenparekraf dan Kemenkop UMKM.
“di Ubud kini, bisa dilihat bahwa hotel-hotel sepi, mudah-mudahan dengan adanya jazz festival ini dapat memberi angin segar bagi masyarakat di Ubud,” ujar Co Founder Ubud Village Jazz Festival AA Anom Wijaya Darsana, Kamis (21/10/2021).
Terkait penonton, karena adanya protokol Kesehatan seperti aturan pemerintah maka penonton akan dibatasi dengan zona tempat duduk sekitar 300 orang dan maksimal total pengunjung 500 orang.
“Pasti akan ada pembatasan karena masih pandemi kita ikuti aturan pemerintah, demi keamanan bersama,” ujar Yuri Mahatma yang juga Co Founder Ubud Village Jazz Festival.
Protokol Kesehatan yang dimaksud adalah jarak antar tempat duduk, disediakannya hand sanitizer hingga tempat cuci tangan yang lebih banyak, cek suhu tubuh dan lain sebagainya. Selain itu pengunjung juga wajib scan aplikasi pedulilindungi dan vaksinasi 2 kali.
Adapun harga tiket untuk offline sebesar Rp 350 ribu sedangkan live streaming/ online Rp 160 ribu (1 hari), dan Rp 200 ribu ( 2 hari).