SuaraBali.id - Mulai banyaknya wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali menjadi kabar baik bagi pengelola hotel di kawasan wisata, salah satunya seminyak, Badung, Bali.
Meski merupakan harapan bagi para pengelola pariwisata namun, untuk persoalan harga kamar dan tempat wisata masih belum teratasi, dimana harga masih sangat murah di bawah harga normal.
Kunjungan wisdom yang meroket tak diimbangi harga kamar yang normal.
Kondisi itu dikatakan Bidang Pemasaran dan Promosi Dalam Negeri PHRI Bali, Ismoyo S. Soemarlan yang diwawancarai Rabu (20/10/2021) di Seminyak, Badung, Bali.
Dia menyebut sebagian besar pengelola hotel dan villa masih menerapkan harga yang sangat rendah dibanding harga normal.
Kondisi ini menjadi salah satu magnet kedatangan wisdom ke Bali, selain Bali dianggap aman dikunjungi karena telah menerapkan standar prokes.
"Memang yang masih tidak menguntungkan kita perhotelan adalah rate (harga) domestik masih sangat rendah sekali. Banyak sekali diskon-diskon yang mereka minta," tuturnya.
"Tapi secara umum, kami dengan Bali Villa Association, Bali Hotel Association, IGHMA, anggap saja ini sebagai pemanasan untuk menyambut tamu internasional. Soal kesiapan properti, kita sudah ribuan properti yang penuhi CHSE," sambungnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bali, lonjakan kunjungan domestik mencapai 7.000 sampai 10.000 perhari, pada tiga hari terakhir sejak 18 Oktober lalu.
Ismoyo menyebut, meroketnya kunjungan wisdom cukup membantu hotel-hotel di Badung. Akibat kunjungan itu, okupansi sejumlah hotel mencapai 50 persen.