Detik-Detik Evakuasi Korban Gempa di Terunyan Bali yang Tertimbun Tanah, Korban Merintih

Awalnya diperlihatkan petugas BPBD berbaju oranye dan beberapa orang warga bahu membahu menggali tanah dengan alat seadanya dan menarik korban.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 16 Oktober 2021 | 13:15 WIB
Detik-Detik Evakuasi Korban Gempa di Terunyan Bali yang Tertimbun Tanah, Korban Merintih
Detik-detik evakuasi korban gempa Bali di Kintamani, Bangli, Bali

SuaraBali.id - Gempa M 4,8 yang mengguncang Bali pagi hari tadi Sabtu (16/10/2021) menimbulkan korban jiwa baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka akibat tertimbun tanah longsor dan reruntuhan bangunan. Proses evakuasi yang dilakukan tim penyelamat pun tidak mudah karena lokasi korban gempa berada di desa Terunyan, Kintamani, Bangli yang mana desa tersebut berada di pinggir danau.

Berdasarkan video yang dilansir oleh Humas BNPB terekam jelas proses evakuasi korban oleh tim penyelamat. Awalnya diperlihatkan petugas BPBD berbaju oranye dan beberapa orang warga bahu membahu menggali tanah dengan alat seadanya dan menarik korban.

Korban ternyata seorang perempuan yang terlihat merintih kesakitan. Ia ditarik dari dalam tanah dan digendong oleh beberapa orang.

Korban gempa Bali di Kintamani, Bangli, bali yang dievakuasi dari reruntuhan
Korban gempa Bali di Kintamani, Bangli, Bali yang dievakuasi dari reruntuhan

“Terus, terus, terus. Semangat mbak,” seru beberapa orang yang menolong korban perempuan tersebut.

Korban yang tampak masih sadar pun menangis, bajunya sudah tak utuh. Ia langsung ditandu menuju tempat evakuasi. Warga dan petugas lainnya pun kembali menggali ke dalam tanah menggunakan cangkul.

Seperti diberitakan sebelumnya, dampak gempa Bali M 4,8 yang terjadi hari ini Sabtu (16/10/2021) terjadi longsor di wilayah Bangli. Longsor terjadi dari bukit Abang yang menutup akses jalan dan menghambat proses evakuasi korban jiwa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali menginformasikan penanganan darurat masih berlangsung hingga saat ini. Perkembangan informasi pada pukul 07.15 WIB dimana dilaporkan ada 3 korban meninggal dunia di Bangli dan Karangasem serta 7 orang mengalami patah tulang.

Dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Bangli, bahwa jalan menuju lokasi terdampak gempa tertimbun longsor. Ada tiga titik longsoran dari Bukit Abang sehingga jalan darat terhambat dan Tim SAR harus menggunakan akses danau untuk proses evakuasi.

Dampak guncangan di wilayah Kabupaten Bangli, dua warga meninggal meninggal dunia dan telah dievakuasi ke puskesmas setempat. Sedangkan dari BPBD Karangasem, disebutkan bahwa satu warga meninggal dunia dan tujuh warga mengalami luka berat.

Tim Basarnas masih melakukan evakuasi korban dari reruntuhan bangunan. Mereka yang luka-luka telah dievakuasi ke puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem.

“Pascagempa M4,8, Pusdalops BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD terdampak untuk mendapatkan informasi terkini,” tulis Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (16/10/2021).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M4,8 berpusat pada kedalaman 10 km. Dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Denpasar, Karangasem, Lombok Utara berada pada IV MMI, sedangkan Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Mataram III MMI.

Informasi sebelumnya yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan guncangan kuat dirasakan di beberapa wilayah. Menurut keterangan BPBD Kabupaten Bangli, guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga selama 5 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi. 

Guncangan juga dirasakan sedang hingga kuat selama 3 hingga 5 detik di Kabupaten Karangasem, sedangkan guncangan kuat selama 5 detik dirasakan di Kota Denpasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini