Rangkaian Pernikahan Adat Bali Atau Pawiwahan, Mulai Mencari Hari Baik Hingga Mejauman

Adanya keberagaman suku di Indonesia dapat membuat upacara pernikahan setiap adat memiliki keunikan serta makna tersendiri yang menarik untuk diketahui

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 12 Oktober 2021 | 10:25 WIB
Rangkaian Pernikahan Adat Bali Atau Pawiwahan, Mulai Mencari Hari Baik Hingga Mejauman
ILUSTRASI Pernikahan adat Bali Jerinx SID dan Nora Alexandra [Instagram]

2. Penjemputan Calon Mempelai Wanita

Mempelai wanita dijemput oleh mempelai laki-laki untuk di bawa ke rumah mempelai laki-laki. Saat penjemputan calon mempelai wanita sudah siap dengan mengenakan pakaian tradisional wanita Bali diselimuti kain kuning tipis dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Kain kuning tersebut mengandung filosofi calon mempelai sudah siap meninggalkan masa lajangnya menuju ke masa berumah tangga.

Mungkah Lawang

Utusan dari calon mempelai laki-laki datang untuk mengetok pintu kamar calon pengantin wanita, dibarengi tembang-tembang Bali yang mengisyaratkan akan kedatangan pihak laki-laki, meminta agar dibukakan pintu, yang kemudian calon mempelai wanita di bawa ke rumah kediaman mempelai laki-laki.

Messegeh Agung

Sebelum memasuki pekarangan rumah, kedua mempelai melakukan proses mesegeh agung, yang memiliki makna sebagai ungkapan selamat datang kepada calon pengantin wanita.

Kain kuning yang menutupi tubuh mempelai wanita akan dibuka oleh calon ibu mertua ditukar dengan uang satakan yang memiliki makna sebagai menyambut dunia baru dan mengubur segala masa lalu.

Mekala-kalaan atau Mabyakala

Merupakan upacara untuk membersihkan lahir batin terhadap kedua mempelai.

Mewidhi Widana

Upacara ini dipimpin oleh sulinggih/Ida Peranda. Setelah sebambayang di depan bebanten, kemudia kedua mempelai melakukan sembayang di Sanggah keluarga laki-laki yang dipimpin oleh pemangku sanggah.

Hal ini dilakukan untuk menyampaikan kepada para leluhur, bahwa ada pendatang baru yang akan menjadi anggota keluarga dan akan mekanjutkan keturunan. Semua itu sebagai pertanda sahnya pernikahan pasangan pengantin di hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Mejauman

Prosesi ini disebut upacara mepamit yang dilakukan di Sanggah Pihak pengantin wanita. Makna dari upacara ini untuk berpamitan kepada para leluhur pihak mempelai wanita karena sudah menikah dan menjadi tanggunjawab keluarga pengantin pria.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini