SuaraBali.id - Presiden Joko Widodo ingin mereplikasi hutan mangrove seperti di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai ke provinsi lain. Tak hanya itu Jokowi juga mengatakan hutan mangrove ini nantinya berpeluang menjadi salah satu venue pertemuan pemimpin negara G20 tahun 2022 mendatang.
Hal itu dikatakannya saat meninjau dan melakukan penanaman mangrove di hutan mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Badung, Bali Jumat (8/10/2021).
Dalam keterangan persnya, Jokowi mengatakan Taman Hutan Raya Mangrove di Bali yang dibangun sejak tahun 2003 merupakan tempat percontohan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove di Indonesia. Dimana konsep pembangunannya bertujuan memadukan untuk edukasi, pendidikan, pariwisata, dan penguatan ekonomi masyarakat.
"Model rehabilitasi mangrove seperti inilah yang ingin kita replikasi, kita copy untuk program rehabilitasi mangrove provinsi yang lain," katanya.
Upaya ini, lanjutnya, yang akan terus dilakukan di kawasan pesisir untuk memulihkan melestarikan kawasan hutan mangrove, untuk mengantisipasi dan memitigasi perubahan iklim dunia yang terus dan akan terjadi.
Melalui penanaman mangrove ini, kata dia, diharapkan bisa mengurangi energi gelombang dan bisa melindungi pantai dari abrasi dan menghambat instrusi air.
Selain itu juga dapat memperbaiki kualitas lingkungan baik di pesisir dan habitat di wilayah pantai.
"Kita harapkan bisa meningkatkan produksi ikan dan hasil laut lainnya utamanya kepiting yang mampu memingkatkan pendapatan masyarakat," sebutnya.