Kisah Warga Afghanistan Lari dari Taliban: Kami Tidak Bisa Menyelamatkan Keluarga Kami

Mereka menceritakan pemandangan kacau dan mengerikan di bandara Kabul sebelum mereka dievakuasi ke tempat aman.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 19 Agustus 2021 | 09:25 WIB
Kisah Warga Afghanistan Lari dari Taliban: Kami Tidak Bisa Menyelamatkan Keluarga Kami
Warga Kota Kabul berebut naik pesawat di Bandara Kota Kabul dalam penerbangan terakhir [Tangkapan layar Twitter]

Kanselir Angela Merkel mengatakan pada pertemuan Partai Demokrat Kristen pada Senin (16/8) bahwa Jerman mungkin perlu memberikan suaka kepada sekitar 10.000 warga Afghanistan, yang bekerja untuk tentara Jerman dan badan-badan pembangunan, juga para aktivis hak asasi manusia dan pengacara.

Partai-partai oposisi di Jerman telah mengkritik pemerintah karena gagal memprediksi jatuhnya Kabul ke tangan Taliban, dan atas apa yang mereka katakan sebagai petualangan militer yang gagal sejak 2001 --yang menelan biaya miliaran euro dan nyawa 59 tentara Jerman.

Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) sayap kanan telah mendesak pemerintah untuk melembagakan moratorium permohonan suaka dan menjaga warga sipil Afghanistan di negara-negara tetangga, seperti Pakistan.

Di bandara Frankfurt, seorang pemuda Afghanistan yang mengenakan jaket merah dan putih berbicara tentang kegembiraannya berada di Jerman.

Baca Juga:Penuh Kekacauan, Cerita Penduduk Afghanistan saat Dievakuasi ke Jerman

"Sangat cemas karena seluruh keluarga saya masih ada di sana. Tidak mudah untuk meninggalkan mereka dan datang ke sini. Sebagian dari diri saya masih ada di sana. Saya sangat terharu tetapi sebaliknya saya baik-baik saja, terima kasih Tuhan," kata dia.

Sementara itu, seorang gadis kecil yang berdiri bersama orang tuanya berkata dalam bahasa Jerman bahwa "ketika tentara melepaskan tembakan, itu tidak baik karena semua orang ketakutan dan mulai berteriak." (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak