SuaraBali.id - Final Piala Euro 2020 yang digelar di Stadion Wembley, tak jauh dari ibu kota London, England, sedianya bisa berlangsung elegan dan sportif. Apa daya berubah menjadi kacau dan rusuh, setelah didatangi sekitar 2.500 fans berat tanpa tiket.
Dikutip Suara.com, jaringan SuaraBali.id dari The Sun dan BBC Sport, kejadian baku hantam sampai penjarahan berlangsung di stadion itu, saat tim Squadra Azzurra melawan tim The Three Lions. Penggemar tuan rumah tidak terima kesebelasannya kalah, sehingga bertindak onar. Termasuk melakukan aksi penjarahan, seperti dialami driver balap Formula One (F1) Lando Norris dari tim McLaren.
Saat itu, ia akan kembali ke mobil official tim, satu unit McLaren GT Supercar senilai 165 ribu poundsterling Inggris atau sekira Rp3,308 miliar. Lelaki berdarah campuran Inggris - Belgia kelahiran 13 November 1999 ini didekati dua pemuda tanggung. Yang satu memeganginya, dan seorang lagi dalam sekian detik berhasil menjarah jam di pergelangan tangan.
Bukan jam tangan sembarangan, produk itu adalah prototipe Richard Mille RM 11-03. Nilainya mencapai 40 ribu poundsterling Inggris atau senilai Rp800 juta.
Baca Juga:Sebelum Patah Kaki, Conor McGregor Sempat Pamer Rolls-Royce Phantom
Juru bicara tim McLaren memberikan pernyataan, "Tidak dicederai, namun tampak sangat terguncang."
Kekinian, kisruh fans tengah ditangani pihak Kepolisian Inggris,dengan lebih dari 50 pembuat keonaran ditangkap. Tim tidak berkomentar lebih jauh untuk hal ini. Dan selain jam tangan, tiada barang lain yang dirampas dari Lando Norris.
Semoga Lando Norris cepat pulih dari trauma kejadian tak bertanggung jawab itu, dan bisa bertarung semaksimal mungkin di Grand Prix (GP) seri berikutnya, seri F1 GP Inggris 2021.