Warga Bali yang Ingin Hadir di Odalan Pura Semeru Wajib Patuhi Prokes Covid-19

Bagi anggota masyarakat yang ingin tangkil atau hadir sembahyang di acara Piodalan Pura Semeru mesti terapkan ini.

RR Ukirsari Manggalani
Selasa, 15 Juni 2021 | 22:51 WIB
Warga Bali yang Ingin Hadir di Odalan Pura Semeru Wajib Patuhi Prokes Covid-19
Masyarakat Hindu mendaraskan doa dalam sebuah acara religi. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

SuaraBali.id - Paruman PHDI Lumajang dan Muspika Kecamatan Senduro, pada pekan lalu, Selasa (8/6/2021) memutuskan pelaksanaan puncak upacara Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung pada Purnama Kasa mendatang tetap digelar. Akan tetapi berpatokan pada protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, pernyataan ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dalam siaran pers di Denpasar, Senin (14/6/2021) sore.

Adapun keputusan rapat yang dihadiri ketua PHDI Lumajang dan Muspika Senduro, sebagaimana dijelaskan Wagub Cok Ace, antara lain pemedek atau umat Hindu calon peserta acara wajib mengantongi hasil negatif rapid test antigen berlaku 2 x 24 jam.

"Bagi pemedek dari Bali yang ingin nangkil ke Semeru, diminta membawa hasil swab antigen negatif, bisa dari puskesmas masing-masing,” jelas Cok Ace kepada media.

Baca Juga:Wisata Bali: Dear Wisnus dan Kaum Milenial, Collina Restoran di Tampaksiring Menanti Anda

Selain itu, PHDI Lumajang juga akan mengatur jalannya persembahyangan agar sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

"Pemedek yang baru datang akan diarahkan ke Lapangan Senduro (Kecamatan-red) untuk menjalani pemeriksaan kesehatan serta administrasi yang diperlukan," demikian diungkap tata cara pelaksanaan nantinya.

Dipastikan PHDI Lumajang akan terus mengatur dan memantau jalannya persembahyangan agar para pemedek bisa menjaga jarak dan menghindari kerumunan selama nangkil di Pura.

Begitu juga kelengkapan prokes seperti tempat cuci tangan dipastikan tersedia mencukupi.

Selain itu, tokoh Puri Ubud ini juga mengimbau masyarakat Bali yang akan bersembahyang untuk terus mengimplementasikan protokol kesehatan 3M dengan disiplin.

Baca Juga:Wisata Bali: Misteri Jendela Istana Tampaksiring, Kesukaan Presiden Sukarno Bangun Pagi

"Saya minta pemedek dari Bali selama di sana untuk terus memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak serta tidak membuat kerumunan sebagaimana diatur oleh panitia," imbau Cok Ace.

Menurutnya, hal ini penting untuk dilaksanakan, mengingat Lumajang khususnya wilayah Senduro selama ini sebagai wilayah dengan penyebaran Covid-19 yang cukup rendah.

Ia tidak ingin pelaksanaan piodalan tanpa protokol kesehatan yang ketat bisa membahayakan kesehatan warga setempat.

"Jadi mari kita jaga bersama kesehatan kita beserta warga setempat, agar pelaksanaan piodalan ini berjalan lancar serta penyebaran Covid-19 tetap terkendali," tandasnya seraya mengatakan masyarakat Bali bisa Ngayat (melaksanakan sembahyang dari rumah masing-masing) terkait piodalan.

"Puncak Karya di Pura Mandara Giri Semeru akan dilaksanakan pada 24 Juni 2021 dan Nyineb dilaksanakan 5 Juli 2021," ucap Cok Ace seraya kembali menegaskan agar masyarakat Bali yang pedek tangkil menerapkan prokes Covid-19 dengan disiplin sehingga kembalinya dari Semeru justru tidak membawa dampak negatif ke Bali.

Sebagaimana diketahui kondisi belakangan ini di Bali sudah mulai membaik, ditunjukkan dengan trend kasus positif semakin menurun dan pasien yang sembuh semakin meningkat.

"Kami tidak ingin situasi yg semakin membaik di Bali ini menjadi kembali meningkat kasus positifnya gara-gara kita abai dengan prokes Covid-19 dalam melaksanakan persembahyangan ke Semeru. Terlebih, mengingat Jawa pada umumnya masih cukup tinggi kasus positifnya," pungkas Wakil Gubernur Bali Cok Ace.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini