Selain itu Kwan Lie juga diketahui sempat bertemu dan berguru Islam kepada Sunan Gunung Jati. Semasa hidupnya Kwan Lie merupakan murid Sunan Gunung Jati yang taat dan tekun mejalankan ajaran Islam. Karena ketaatan dalam menjalankan perintah agama Islam dan perintah rajanya itulah yang mengantarkannya menjadi seorang Waliyulloh di Buleleng.
Wali negara disebut juga sebagai Habib Ali Bin Umar Bafaqih. KH. Habib Ali Bafaqih wafat pada tahun 1997 pada usia 107 tahun.
Semasa hidupnya beliau banyak menyebarkan ajaran-ajaran islam dan mendirikan pesantren pada tahun 1935, yaitu Pondok Pesantren Syamsul Huda.
Baca Juga:Pariwisata Bali Untuk Wisman Dibuka Juli, DPR: Pelaku Pariwisata Perlu Adaptasi
Makam Habib Ali beralamat Jln. Nangka No. 145 di Desa Loloan Barat Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana. Beliau di makamkan di Area Pondok Pesantren Syamsul Huda.
Makam KH. Habib Ali kini banyak di kunjungi atau diziarahi orang dari berbagai daerah yang berkunjung ke Bali.
Makam Wali Pitu terletak di Jl. Katulampo, Loloan Tim Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali.
Wali Kusamba atau yang dikenal dengan nama Habib Ali bin Abubakar bin Umar bin Abubakar Al Hamid, makamnya terletak di pesisir pantai Kusamba, Klungkung.
Baca Juga:Beli Oleh-oleh Murah Berkualitas di Bali, Ayo Mampir di 5 Pusat Belanja Ini!
Dahulu Kala Wali Kusumba turut berperan dalam penyerangan terhadap Belanda dalam perang Kusamba.
Atas jasanya tersebut raja Klungkung kemudian memberikannya hadiah berupa tanah yang luas untuk Wali Kusamba dan para pengikutnya, dari tempat itulah Wali Kusamba menyebar luaskan Islam
Dua makam kemb yang dikeramatkan oleh masyrakat Muslim tetapi juga Hindu Bali, yaitu milik Maulana Yusuf Al Baghdi Al Maghribi dan Ali bin Zaenal Abidin al-Idrus, dua ulama penyebar agama Islam yang tinggal di Bali, terutama Karangasem.
Makam wali Kembar Karangasem ini terletak di Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, kabupaten Karangasem, Bali.
Makam Pangeran Sosrodiningrat dan Makam Raden Ayu Pemecutan