Denny Siregar Bongkar Penyebab Teh Ninih Turun Mesin: Knalpol Aa Gym Banjir

Denny Siregar secara khusus menyoroti pernyataan kontroversi dari Aa Gym dan mengungkapkan penyebab Teh Ninih turun mesin.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 09 Juni 2021 | 08:25 WIB
Denny Siregar Bongkar Penyebab Teh Ninih Turun Mesin: Knalpol Aa Gym Banjir
Aa Gym dan Teh Ninih

SuaraBali.id - Belum selesai Aa Gym dicibir karena sebut Teh Ninih turun mesin. Konotasi negatif itu ditanggapi pegiat media sosial Denny Siregar.

Kata Denny Siregar, knalpot Aa Gym banjir. Tak jelas maksud Denny Siregar itu.

Denny Siregar secara khusus menyoroti pernyataan kontroversi dari Aa Gym dan mengungkapkan penyebab Teh Ninih turun mesin.

Pernyataan tersebut diungkapkan Denny Siregar melalui akun jejaring media sosial Instagram pribadinya.

Baca Juga:Jerinx SID Bebas Penjara, Anak Jennifer Jill Liburan Bareng BCL

Denny pun mengunggah sebuah tangkapan layar berupa artikel yang berjudul penyebab dari motor turun mesin.

“4 Penyebab Motor Turun Mesin! Salah Satunya Diakibatkan Kelalaian Pemilik Kendaraan,” bunyi judul artikel tersebut, dikutip Hops pada Selasa kemarin.

Ghaida Tsurayya (hops)
Ghaida Tsurayya (hops)

Kemudian melalui caption postingan itu, Denny menyindir Aa Gym dan meminta agar dia segera membaca artikel tersebut.

Denny menyindiri hal tersebut kemungkinan, lantaran knalpot yang terkena banjir.

“Baca tuh, tad… Mungkin semua gara2 kenalpot elu yang banjir,” tulis Denny dalan caption.

Baca Juga:Potret Ghaida Tsurayya Putri Aa Gym, Beri Balasan Bijak saat Disentil Soal Masalah Ayahnya

Terbaru, Aa Gym sempat bersuara dan bahas soal Teh Ninih yang turun mesin sebanyak tujuh kali. Berikut pernyataan Teh Ninih usai disebut turun mesin, bawa nama Allah hingga bahas aib atau perilaku buruk di masa lalu.

Melalui caption di jejaring media sosial Instagram pribadi Teh Ninih @ninih.muthmainnah, dia mengunggah sebuah foto dan caption yang membahas soal masa lalu penuh keburukan.

Dalam keterangan tertulis tersebut, awalnya dia mengatakan bahwa setiap orang tentu memiliki masa lalu, baik yang kelam maupun yang baik.

Kendati begitu, bagaimana pun masa lalunya yang terpenting ialah bagaimana keadaan saat ini.

Teh Ninih
Teh Ninih

Apabila di masa lampau penuh dengan sikap kelam dan saat ini berubah jadi lebih baik, dia pun menegaskan bahwa orang tersebut termasuk yang beruntung sebagaimana dijanjikan Allah. Berikut pernyataan Teh Ninih:

Setiap orang memiliki masa lalu. Ada yang masa lalunya buruk. Ada pula yang baik. Namun, apapun masa lalunya, hal terpenting adalah bagaimana keadaan kita sekarang: apakah masih buruk atau tetap baik.

Andai masa lalu kita jauh dari kebaikan, akan tetapi sekarang mulai berubah menuju kebaikan, atau bahkan sudah baik, in syâ Allah kita termasuk orang yang beruntung.

Ingatlah janji Allah Ta’ala dalam Al-Quran:

“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS Ali ‘Imrân, 3:135-6).

Nama penceramah Aa Gym belakangan santer menggema usai sang anak Muhammad Ghaza Al Ghazali membongkar sikap buruk ayahnya. Di sosmed dia menyebut betapa sang ayah selalu bersikap kasar kepada Teh Ninih, ibunya.

Dari sana dia kemudian memilih membongkar prahara dan aib itu ke publik. Tetapi bukan cuma itu, Ghaza mengaku punya alasan kuat mengapa berani melakukannya yang setidaknya tentu akan mencoreng nama besar sang ayah Aa Gym di mata publik.

Menurut Ghaza, sebenarnya dia berusaha berbuat demikian agar masalah yang terdapat di keluarganya dapat diselesaikan dengan baik. Akan tetapi, bukan nilai positif yang didapat, melainkan malah nihil.

Muhammad Ghaza Al Ghazali kalau dia sudah coba banyak hal, mulai dari debat, diskusi, bicara dalil, sampai meminta bantuan dari ulama dan pengacara sebagai jembatan penyelesaian konflik tersebut.

“Bicara baik sudah, diskusi sudah, debat sudah, bicara dalil sudah, bicara qoul ulama sudah,” kata Ghaza, dikutip Selasa 8 Juni 2021.

Tetapi, hasilnya malah dia dicap sebagai orang yang sombong dan durhaka. Termasuk dibilang sebagai orang yang tak punya iman, tak bisa mengurus anak, dan masih banyak lagi.

“Terus saya harus diam. Anda pikir saya layak diam ketika ibu saya diperlakukan demikian? Lalu saya membiarkan ayah saya begitu saja?” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak