Aksi Majikan Paksa Pembantu Batalkan Puasa, Polisi Minta Warga Sabar

Kekinian polisi sudah menangkap 5 orang. Termasuk bos si korban.

Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 17 April 2021 | 03:35 WIB
Aksi Majikan Paksa Pembantu Batalkan Puasa, Polisi Minta Warga Sabar
Karyawan dianiaya majikan karena puasa hingga memar [Terkini.id]

SuaraBali.id - Warga diminta sabar dengan adanya insiden seorang majikan paksa pembantu batalkan puasa dengan cara disiksa dan ditodongkan senjatra.

Kapolres Selangor Datuk Arjunaidi Mohamed mengatakan video dan tulisan provokasi agar warga menyerang kantor polisi kawasan Klang, Malaysia.

Aksi penyiksaan majikan ke pembantunya yang merupakan seorang bodyguard itu, kekinian polisi sudah menangkap 5 orang. Termasuk bos si korban.

Empat di antaranya ditahan di Klang, Selangor. Sementara satu lagi di Dang Wangi, Kuala Lumpur.

Baca Juga:Sadis! Majikan Todong Pistol ke Pembantu, Nyuruh Batalkan Puasa

Dia mengatakan semua tersangka ditahan selama lima hingga tujuh hari.

“Sehubungan dengan itu, masyarakat diimbau untuk tidak berspekulasi, berbagi dan menyebarkan berita dari sumber yang tidak autentik Polisi mendesak dan menasihati masyarakat di luar sana untuk tidak mengambil hukum sendiri dan memperburuk situasi," katanya seperti dilansir media Malaysia, Sinar Harian, Jumat (6/4/2021)

Insiden majikan paksa pembantu batalkan puasa bisa pancing kerusuhan rasial. Komunitas muslim marah besar ada majikan paksa pembantu batalkan puasa. Bahkan si majikan siksa pembantu itu dengan dihajar hingga ditodong pistol.

Satpam disiksa hingga babak belur karena berpuasa. (World of Buzz)
Satpam disiksa hingga babak belur karena berpuasa. (World of Buzz)

Paksaan batalkan puasa hingga penyiksaan itu dianggap menghina Islam. Terlebih saat ini bulan suci Ramadhan.

Perhimpunan Muslim PPIM menganggap kasus ini sebagai sesuatu yang serius. Sebab, dikhawatirkan bisa menjadi penyebab kerusuhan rasial.

Baca Juga:Gara-gara Berpuasa, 2 Orang Satpam Dianiaya Majikan hingga Babak-belur

Kepala PPIM Datuk Nadzim Johan mengecam keras majikan yang bertindak di luar batas itu, lantaran dinilai menghina Islam. Mereka mendesak agar segera dilakukan tindakan tegas terhadap pengusaha yang tersebut.

“Saya berharap ini yang terakhir, karena kami menerima keluhan dari teman-teman kami di bawah sana, yang di lapangan cukup marah dan ada (beberapa dari mereka) yang ingin menyerang, ini sangat buruk jika itu terjadi.”

Apalagi, sang majikan atau pelaku belakangan mengaku dekat dengan seorang jenderal polisi di sana. Kata Nadzim, ini bisa menimbulkan persepsi bahwa namanya disalahgunakan untuk tujuan mengintimidasi masyarakat.

Seorang majikan hajar pembantunya sendiri agar membatalkan puasa. Kejadian itu saat bulan Ramadhan. Kasus ini sudah ditangani Polsek Dang Wangi, Malaysia.

Sementara sang majikan pun sudah ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Ada dua pembantu yang digebuki majikan itu.

Mereka dipukul pakai tongkat sampai ditodong dengan pistol. Keduanya adalah pengawal si majikan atau bodyguard.

Kapolsek Dang Wangi, Asisten Komisaris Mohamad Zainal Abdullah peristiwa tersebut diduga terjadi sekira pukul 10.00 waktu setempat di sebuah Kondominium One KL, Jalan Pinang Kuala Lumpur, Malaysia. Sementara si majikan adalah seorang pemilik perusahaan sekuritas di sana. Sang majikan jengkel setelah mengetahui dua pembantunya itu berpuasa.

“Tersangka adalah majikan korban. Dia menanyakan kepada kedua korban apakah mereka sedang berpuasa atau tidak. Setelah korban menjawab kalau mereka sedang berpuasa, pelaku kemudian langsung memarahi dan menampar wajah mereka,” kata dia.

Hal itu dikutip dari situs berita Malaysia, Sinar Harian, Jumat (16/4/2021),

Penganiayaan tak cuma sampai di situ. Pelaku lantas menyuruh kedua pembantunya itu untuk mengikuti pulang ke rumahnya di Batu Nilam, Klang Selangor. Sesampainya di rumah, tanpa ba-bi-bu, sang majikan langsung menganiaya keduanya sampai babak belur.

“Mereka dipukul dengan tongkat dan ditodong dengan pistol,” katanya dalam keterangannya.

Alhasil, kedua korban yang merupakan warga setempat langsung mengalami luka memar di punggung dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah Klang.

“Dari pemeriksaan pendahuluan, kedua korban ditunjuk sebagai bodyguard bagi tersangka oleh perusahaan sekuritas. Korban pertama sudah bekerja selama tiga tahun sedangkan temannya bekerja selama tujuh tahun,” tambah dia.

Adapun, penyebab kejadian tersebut, karena majikan tidak suka jika kedua pembantunya itu berpuasa selama Ramadan dan memaksa mereka untuk tidak berpuasa dan membatalkan puasa.

“Saat korban menolak perintah tersebut, tersangka tidak puas dan menampar kepala korban satu kali. Mereka juga dipukul dengan tongkat dan ditodong dengan pistol, “katanya.

Kini, pelaku harus terpaksa mendekam di balik jeruji besi. Sang majikan yang berusia 43 tahun itu ditangkap untuk mempertenggungjawabkan kasusnya, lantaran pelanggaran Pasal 323 pidana dan Pasal 506 pidana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak