Mengutip Islami.co, jumhur ulama sepakat Nuzulul Quran adalah momen saat Nabi Muhammad mendapat wahyu pertama dari Allah berupa perintah untuk membaca.
Saat itu, Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad yang tengah bertahannust di Gua Hira dan kemudian memintanya untuk Iqra' (bacalah) Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Nabi Muhammad lalu mengikuti perintah jibril tersebut meski sebelumnya belum bisa membaca.
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan (perantaraan) pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (Q.S. Al-Alaq, 1-5).
Baca Juga:Dua Tahun Pindah Agama, Intip 5 Potret Terbaru Salmafina Sunan Berikut
Dalam Tafsir Al-Misbah, Quraish Shihab menerangkan bahwa perintah membaca dalam Al-Alaq mengisyaratkan banyak makna.
Salah satunya pada ayat pertama Al-Alaq yang bermakna perintah untuk melakukan segala perbuatan dengan niat lillahi ta'ala.
Sementara itu, Syekh Jalaluddin Al-Mahili dalam Tafsir Jalaluddin memaknai ayat pertama Al-Alaq sebagai perintah untuk memulai sesuatu dengan menyebut nama Allah.
Mengacu pada dua pendapat tersebut, Nuzulul Quran yang diperingati saat Bulan Ramadan erat kaitannya dengan perintah untuk membaca, terutama Alquran.
Untuk itu, imat muslim biasanya melakukan tradisi tadarus Alquran sebagai salah satu amalan sunnah untuk meningkatkan pahala.
Baca Juga:Kapan Nuzulul Quran 2021 di Bulan Ramadhan 1442 H?