Lia Eden Meninggal Dunia Dimakamkan Senin Besok

Kini jasad Lia Eden masih disemayamkan.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 11 April 2021 | 14:19 WIB
Lia Eden Meninggal Dunia Dimakamkan Senin Besok
Lia Eden (Komunitas Salamullah)

SuaraBali.id - Lia Eden meninggal dunia dimakamkan, Senin (12/4/2021) besok. Kini jasad Lia Eden masih disemayamkan.

Lia Eden meninggal dunia, Jumat (9/4/2021) kemarin. Pantauan suara.com rumah jemaat atau biasa disebut pengikutnya sebagai kerajaan di Jalan Mahoni nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi.

Tak ada aktivitas mencolok yang terlihat.

Hanya terlihat beberapa orang di dalam rumah yang sedang berbincang.

Baca Juga:'Kerajaan' Tampak Sepi, Lia Eden Disemayamkan di Rumah Duka Heaven Garden

Tak nampak ada persiapan atau akan adanya acara untuk melepas pimpinannya itu.

Salah seorang pengikut Lia Eden di rumahnya menyebut Lia Eden disemayamkan di rumah duka Heaven Garden, Pluit, Jakarta Utara.

"Nggak dibawa ke sini. Disemayamkan di Heaven Garden Pluit," ujar pengikutnya itu, Minggu (11/4/2021).

Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

Dia juga menyebut selanjutnya jenazah Lia Eden akan dimakamkan besok, Senin (11/4/2021). Namun belum diketahui apakah akan dimakamkan atau dikremasi mengingat Heaven Garden memiliki fasilitas kremasi.

"Besok dimakamkannya," katanya.

Baca Juga:Lia Eden, Pimpinan Salamullah Meninggal Dunia

Pengikutnya itu juga enggan bicara panjang soal penyebab kematian Lia Eden. Namun ia menyebut pimpinannya itu wafat karena sakit yang muncul saat umur tua.

"Ya karena umur saja sih. Saya enggak bisa kasih keterangan banyak ya," pungkasnya.

Profil Lia Eden

Lia Eden meninggal dunia. Profil Lia Eden. Lia Eden lahir di Jakarta, 21 Agustus 1947 bernama lengkap Lia Aminuddin. Lia Eden mendirikan kerajaan Tuhan.

Lia Eden mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran 3 Agama Samawi; Yudaisme, Kekristenan, dan Islam dan juga menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.

Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya.

Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

Lia Eden secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi. Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional.

Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.

Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's Edict). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.

Menurut Eden, peristiwa ajaibnya yang pertama adalah sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya. Hal ini terjadi sewaktu dia sedang bersama dengan kakak mertuanya di serambi rumahnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada 1974.

Menurutnya lagi, peristiwa ajaib kedua yang telah megubah prinsip hidupnya berlaku pada malam 27 Oktober 1995 kala dia sedang bersantai. Pada masa itu, dia telah merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang kemudian mengaku dirinya sebagai Jibril pada waktu itu. Setelah itu Lia Eden mengaku dia menerima bimbingan Malaikat Jibril secara terus menerus sejak 1997 hingga kini.

Selama dalam proses pembimbingan itu, ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril menyucikan dan mendidik Lia Eden melalui ujian-ujian sehari-hari yang sangat berat, termasuk pengakuan-pengakuan kontroversial yang harus dinyatakannya kepada masyarakat atas perintah Jibril. Proses penyucian itu menurut ia sangat berat dan tak pernah berhenti hingga kemudian Tuhan memberinya nama Lia Eden sebagai pengganti namanya yang lama.

Di dalam penyuciannya, ia mengatakan bahwa Tuhan menyatakan Lia Eden sebagai pasangan Jibril sebagaimana ditulis di dalam kitab-kitab suci. Dan ia mengatakan bahwa dialah yang dinyatakan Tuhan sebagai sosok surgawi-Nya di dunia.

Lia Eden meninggal dunia, pada Jumat (9/4/2021) lalu. Kabar Lia Eden meninggal dunia dari akun Facebook Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk), Minggu (11/4/2021).

Ratu Surga pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan itu berpulang.

Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu (9/4).

Paduka Bunda Lia Eden, demikian para pengikutnya menyapa, bersama komunitas Salamullahnya adalah simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Di masa bulan madu negara-MUI, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lia Eden dipenjara dua kali (2006 dan 2008) dengan Pasal Penodaan Agama.

Ikhtiar teguh memegang imanmu sampai akhir hayat adalah perjuangan warga untuk mengingatkan dan menagih negara agar menghormati serta memberikan jaminan perlindungan dan pemenuhan hak-hak beragama dan berkeyakinan di Indonesia.

Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa: urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara.

REKOMENDASI

News

Terkini