Munarman Tantang Buktikan FPI Sarang Teroris: Jangan Main Kayu

Munarman menilai kepada orang-orang yang tersinggung tersebut sebaiknya menyampaikan secara langsung.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 07 April 2021 | 16:52 WIB
Munarman Tantang Buktikan FPI Sarang Teroris: Jangan Main Kayu
Kolase Munarman (twitter @Dennysiregar7)

SuaraBali.id - Munarman marah dengan tudingan FPI sarang teroris. Padahal FPI sudah dibubarkan saat teroris ditangkap di beberapa tempat.

Bahkan salah satu kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu menyebut ada pihak yang menghubungnakan penangkapan teroris dengan sidang Habib Rizieq. Salah satunya pengakuan akan ada ledakan bom di sidang Habib Rizieq.

Munarman menilai kepada orang-orang yang tersinggung tersebut sebaiknya menyampaikan secara langsung.

Munarman meminta sebaiknya pihak tersebut agar tidak menyerang Habib Rizieq dengan menyerang FPI sebagai sarang teroris.

Baca Juga:Penjual Pistol ke Zakiah Aini jadi Tersangka, Muchsin Kamal Kena UU Darurat

"Kalau marah dengan eksepsi HRS kemarin, bilang saja. Itu kan hak dia di Pengadilan. Jadi ngomong saja, tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan," ujar Munarman, Rabu (7/4/2021).

Foto Habib Rizieq Shihab [Foto: Antara]
Foto Habib Rizieq Shihab [Foto: Antara]

Munarman mengatakan hal tersebut mengingat FPI sudah bubar, jadi sia-sia tudingan tersebut karena mengaitkan isu teroris dengan ormas yang sudah bubar.

Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak yang ia sebutkan tadi, sebaiknya hal ini dibicarakan dengan kepala dingin, dengan cara mendiskusikan hal ini bersama.

"Saya punya solusi, kita diskusi secara terhormat, jangan main kasar, jangan main kayu, saya sudah paham," ujar Munarman.

Akhir-akhir ini, aparat kepolisian menemukan beberapa 'tanda' yang mengaitkan FPI dengan aksi terorisme.

Baca Juga:Densus 88 Ringkus Satu DPO Terduga Teroris di Jakarta, Tiga Masih Buron

Terlebih, ketika beredarnya video 4 terduga teroris yang ditangkap di daerah Jabodetabek, mengklaim diri mereka merupakan simpatisan FPI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak