SuaraBali.id - Virus corona (Covid-19) kembali memakan korban tenaga medis. Kali ini, seorang perawat biasanya bertugas di poli penyakit dalam Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan.
Sebelumnya, perawat yang diketahui bernama Ni Putu DAS (41) sempat menjalani isolasi di RSPTN Udayana. Ucapan bela sungkawa untuk almarhum pun ramai di media sosial.
Direktur RSUD Tabanan dr I Nyoman Susila membenarkan jika salah satu perawat senior yang bertugas di RSUD Tabanan itu meninggal pada Senin (18/1) dini hari sekitar pukul 04.00 WITA.
Almarhum, lanjut Susila, sempat dikonfirmasi terpapar Covid-19 sejak 9 Januari 2021, dengan gejala demam.
Baca Juga:Kabupaten Tabanan Bali Tengah Menunggu Jadwal Vaksinasi COVID-19
"Saat muncul gejala demam langsung swab, hasilnya positif dan bersangkutan jalani isolasi di RS Nyitdah," terangnya dilansir laman Beritabali, Selasa (19/1/2021).
Namun, selama menjalani perawatan di ruang isolasi di RS Nyitdah, kondisi almarhum ini terus mengalami penurunan.
"Segala terapi pengobatan sudah dilakukan, namun kondisi bersangkutan terus menurun, dan dengan berbagai pertimbangan dari tim dokter, akhirnya pasien dirujuk ke RSPTN Udayana pada tanggal 13 Januari 2021," jelasnya.
Begitu pun upaya pengobatan dengan terapi plasma juga dilakukan, namun sayangnya kondisi pasien tetap memburuk lantaran sesak.
"Dua hari lalu diputuskan untuk terapi plasma, dan rencananya hari ini (Senin) juga diberikan lagi, namun pasien justru meninggal," ucapnya.
Baca Juga:Politisi Golkar Gatot Sudjito Meninggal Terpapar Covid-19
Disinggung apakah almarhum memiliki komorbid (penyakit penyerta), dr.Susila mengatakan, saat kecil memang bersangkutan memiliki penyakit sesak (asma), namun penyakit itu sudah sembuh dan tidak pernah kumat lagi.
Kepastian dimana yang bersangkutan terpapar, pihak rumah sakit dan Satgas bidang kesehatan juga telah melakukan penelusuran kontak erat.
"Jadi memang belum diketahui dimana dia (almarhum) terpapar, ini jadi gambaran bahwa siapapun dan di manapun kemungkinan terpapar Covid-19 masih ada, jadi disiplin protokol kesehatan tetap harus terus dilakukan," tegasnya.