Pelecehan Seksual pada Kakek di Denpasar, Pelaku Menyandang Autisme

Pelaku adalah seorang pemuda, kejadiannya di Sesetan, Denpasar Selatan. Viral di media sosial, dan temuan terbaru seperti ini.

RR Ukirsari Manggalani
Kamis, 14 Januari 2021 | 13:54 WIB
Pelecehan Seksual pada Kakek di Denpasar, Pelaku Menyandang Autisme
Ilustrasi autisme. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Kasus pelecehan seksual yang viral di media sosial (medsos), di mana seorang pemuda melakukan pelecehan seksual terhadap seorang kakek di seputaran Sidakarya Sesetan Denpasar Selatan, Senin (11/1/2021), mengungkap fakta terbaru.

Dikutip dari BeritaBali.com, jejaring SuaraBali.id, pemuda itu ditengarai memiliki gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuannya berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain atau autisme. Hal ini diungkapkan kakak sepupunya, Stefanus Agung Hariwicaksono Passar, saat ditemui awak media, Rabu (13/1/2021).

Sebagai pembuktian, kakak sepupu ini membeberkan sejumlah bukti medis bahwa adiknya memang benar memiliki autisme.

Ia menyatakan bahwa pada Senin (11/1/2021) pagi adiknya itu pergi dari rumah yang berada di seputaran Jalan Pendidikan Sidakarya Sesetan Denpasar Selatan. Kepergiannya membuat cemas keluarga sehingga dilakukan pencarian.

Baca Juga:Waspada! Viral Modus Pemerasan, Kabel Mesin Mobil Dicabut saat Parkir

Kasus pelecehan di Sesetan, Denpasar demgan pelaku seorang pemuda, terhadap seorang kakek. Kekinian, pemuda menyandang autisme [Ist/BeritaBali.com].
Kasus pelecehan di Sesetan, Denpasar dengan pelaku seorang pemuda, terhadap seorang kakek. Kekinian, pemuda menyandang autisme [Ist/BeritaBali.com].

"Kami sekeluarga sudah mencarinya dan akhirnya kami temukan sekitar pukul 12.00 WITA di Sidakarya, Denpasar Selatan," jelasnya.

Namun setelah bertemu adiknya, Stefanus menyatakan pihak keluarga belum mengetahui dugaan pelecehan seksual yang dilakukan adiknya terhadap seorang kakek dan viral di medsos.

Stefanus menyebutkan kejadian itu baru diketahuinya beberapa saat kemudian dari medsos.

"Saat itu juga kami langsung klarifikasi ke seluruh sosmed yang memposting video ini. Untungnya mereka mengerti dan beritikad baik untuk menghapus video tadi. Kami juga sudah menghubungi akun yang menyebarkan video pertama itu dan orang itu juga sudah mengerti dan meminta maaf terhadap keluarga kami," tukasnya.

Atas kejadian ini, Stefanus meminta maaf bila ada pihak yang merasa dirugikan karena tindakan yang sudah dilakukan adiknya itu.

Baca Juga:Kisah Syekh Ali Jaber Angkat Anak Bocah Pemulung yang Baca Alquran di Jalan

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika membenarkan video sudah beredar dan pihaknya langsung mencari informasi di lapangan.

Setelah diselidiki ternyata pemuda yang ada di video tadi memang benar menyandang autisme.

"Ya begitu informasinya," kata AKP Hadimastika, Rabu (13/1/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak