Minimalkan Risiko Kontak Selama Libur Nataru, Ini Saran Dokter

Dokter menyarankan penggunaan transaksi cashless selama liburan Natal dan Tahun Baru. Apa alasannya?

M. Reza Sulaiman | Dini Afrianti Efendi
Rabu, 16 Desember 2020 | 12:43 WIB
Minimalkan Risiko Kontak Selama Libur Nataru, Ini Saran Dokter
Ilustrasi pembayaran non tunai / cashless payment (istockphoto)

SuaraBali.id - Libur Natal dan Tahun Baru menjadi salah satu risiko peningkatan kasus virus Corona Covid-19.

Untuk itu, dokter menyarankan penggunaan transaksi cashless selama libur Nataru. Apa alasannya?

"Jika saat liburan kita banyak menyentuh ATM atau cash, kalau bisa transaksi cashless, itu pertama," ujar dr. Ivan Adrian M., MKKK dalam Talkshow 'Menerapkan Protokol Kesehatan Menjelang Liburan Akhir Tahun di YouTube BNPB, Selasa (15/12/2020).

Begitu juga saat memesan tiket pesawat, kereta dan bus sebaiknya kata dr. Ivan memanfaatkan aplikasi dan gunakan pembayaran non tunai.

Baca Juga:Luhut Batasi Jam Operasional Tempat Hiburan Saat Tahun Baru

Melalui platform digital akan membantu Anda mengamankan keselamatan dan kesehatan diri sendiri.

"Setelahnya kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan, setelah menyelamatkan diri sendiri, tapi juga bisa menyelamatkan orang lain dari penularan," jelasnya.

Selain itu, ia mengingatkan untuk jangan pernah memberikan celah sedikitpun dengan mengendurkan protokol kesehatan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan selama bepergian.

Dan apabila tidak yakin bisa melakukannya dan tidak perlu pergi berlibur, sebaiknya berdiam diri di rumah.

"Saat liburan, kita bertemu banyak orang. Kita nggak tahu samping kita siapa, OTG (positif Covid-19 tanpa gejala) yang paling berbahaya, jadi kalau tidak penting banget liburan stay at home," ungkapnya.

Baca Juga:Luhut: Restoran dan Mal Hanya Buka Sampai Pukul 19.00 WIB Saat Tahun Baru

Selanjutnya setelah bepergian khususnya dari wilayah yang sedang tinggi kasus penularan Covid-19-nya, untuk mengamankan kesehatan diri sendiri dan melindungi orang lain, sebaiknya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Jika dia habis pergi ke area dengan transmisi lokal atau tinggal di area transmisi lokal, setelah liburan ada baiknya 2 minggu dulu isolasi mandiri," papar dr. Ivan.

"Ada gejala atau tidak gejala, kalau ada gejala suspect, apalagi gejala Covid-19 banyak banget," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini