SuaraBali.id - Semak belukar mirip tempat syuting di film Rimba menjadi pemandangan saat berada di Taman Festival Bali di Padang Galak, Sanur, Denpasar.
Taman Festival Bali menjadi destinasi wisata horor di Pulau Dewata. Sudah 21 tahun, taman ini terbengkalai namun tetap diserbu warga.
Dibangun pada 1997, destinasi wisata ini jauh dari kata megah, seperti yang disebut-sebut warga yang sempat mengunjunginya di tahun 90 an.
Konon, tempat ini sempat digadang sebagai wisata wahana terbesar setelah Ancol dengan gunung dan danau buatan paling berteknologi di zamannya.
Baca Juga:Pre Wedding Bak Raja Bali, YouTuber Turah Parthayana Nikahi Pacarnya Besok!
Bagaimana tidak, di zaman 90-an tempat ini sudah bereksperimen dengan gunung buatan yang mengeluarkan lahar dan meletus setiap hari nonstop, hingga danau buatan yang menjadi tempat buaya berkumpul juga tidak kalah jadi tontonan.
SuaraBali.id berkesempatan mengunjungi Taman Festival Bali dan melihat langsung bagaimana keadaan terkini dari wahana hingga bangunan yang menjadi spot wisata bagi pecinta horor, Rabu (3/12/2020).
Sudah banyak youtuber hingga kegiatan mistis dilakukan anak muda di sini demi mendapatkan konten dan merasakan langsung 'energi' makhluk halus. Jadi makin penasaran ada apa aja sih di dalam? Yuk simak ulasannya.
Theater 3D Jadi Spot Paling Mistis
Taman Festival ini dulunya punya banyak gedung pertunjukan. Namun, terbengkalai selama 17 tahun, bikin suasana gedung lebih mirip rumah hantu.
Baca Juga:Tanggapi Selebram Liburan Gratisan, Ernest Prakasa Sebut 'Rampok Bali'
Tidak heran banyak kegiatan komunitas pecinta mistis melakukan syuting hingga mencari 'energi' di gedung amphitheater dan theater 3D.
Memasuki pintu masuk theater, kerangka gedung sudah membuat bulu kuduk berdiri. Pasalnya ada pohon besar dengan ranting menjulang ke lantai dan banyak bunga-bunga sisa dari warga hingga pengunjung yang melakukan 'ritual'.
Bahkan saat Suara Bali datang, ada sekelompok anak muda sedang berdoa dan bersujud di depan pohon besar yang berada di area seram terseebut.
Menaiki tangga teater dan masuk ke area layar semakin dibikin terkejut dengan gambar-gambar menyeramkan seperti setan menjulurkan lidah hingga tengkorak yang digambar anak muda yang suka melakukan vandalisme.
Untuk kamu yang suka tantangan mistis, gedung serbaguna atau cafetaria menjadi area paling seram. Pasalnya ada patung di sekeliling pohonnya itu besar dengan semak belukar melilit kepala patung hingga gambar-gambar seram di tiap dindingnya. Duh... jadi merinding.
Jadi Spot Foto Instagramable nan Estetik
Tinggalkan sejenak spot menyeramkan di Taman Festival Bali. Selain jadi objek wisata horor, ternyata ada yang datang untuk pemotretan hingga cari spot instagramable.
Tampak anak muda berpose di beberapa spot grafity kece dengan warna cerah, lalu sinar matahari membuat pemotretan semakin estetik.
Riki, 17, siswa SMA yang datang bersama teman-temannya ini menuturkan sengaja datang untuk foto-foto.
"Spot bangunan lama dengan grafity keren, ditambah sinar mataharinya yang masuk lewat kerangka-kerangka bangunan bikin hasil fotonya bagus banget, estetik dan instagramable banget tempatnya," katanya.
Ada juga Lira yang datang bersama temannya mencari spot grafity ikonik Bali, seperti gambar gadis menari Bali.
"Ya tergantung angle, kalau dibilang seram ya seram tempatnya, tapi ada juga kok beberapa sudut kece karena grafity kerennya, terus kelihatan estetik karena di bangunan tua," tambahnya.
Tempat wisata ini dibangun pada tahun 1997 dan sudah ditutup pada 1999, berlokasi di daerah Pantai Padang Galak, Desa Kesiman Petilan, Sanur, wisatawan juga bisa menyambangi pantai yang berada tepat di depannya.
Nah buat kalian yang penasaran, langsung aja ke Taman Festival Bali.
Kontributor : Silfa