Syekh Ali Jaber Ditusuk, Novel: Ada Jenderal Pensiunan Penjilat Istana

Namun tak menyebut nama, jenderal itu diklaim tidak suka dengan ulama.

Pebriansyah Ariefana | Ria Rizki Nirmala Sari
Selasa, 15 September 2020 | 12:52 WIB
Syekh Ali Jaber Ditusuk, Novel: Ada Jenderal Pensiunan Penjilat Istana
Syekh Ali Jaber saat menjadi korban penusukan oleh seorang pemuda. (Twitter/@piiee08)

SuaraBali.id - Seorang tokoh Alumni 212 mengungkapkan kecurigaan ada pensiunan jenderal di balik penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung 2 hari lalu. Namun tak menyebut nama, jenderal itu diklaim tidak suka dengan ulama.

Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin. Aksi penusukan Syekh Ali Jaber sudah tersistem.

Sehingga dia yakin ini sebagai aksi percobaan pembunuhan berencana.

Bahkan aksi penusukan Syekh Ali Jaber sudah menjurus ke rasis lantaran mengincar ulama keturunan Timur Tengah.

Baca Juga:Tokoh 212 Yakin Penusukan Syekh Ali Jaber Pembunuhan Berencana

Syekh Ali Jaber ditusuk. (ist)
Syekh Ali Jaber ditusuk. (ist)

"Modusnya sekarang kepada ulama keturunan Timur Tengah dan ini sudah menjurus kepada rasis dan fasis karena memang ada jenderal pensiunan sebagai penjilat Istana sangat tidak suka terhadap ulama keturunan Timur Tengah khususnya dan ulama umumnya," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Selasa (15/9/2020).

Modusnya pun serupa ketika sudah ditangkap maka akan dinyatakan sebagai pengidap gangguan jiwa supaya penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian dihentikan.

Novel mengamini kalau pensiunan jenderal yang dimaksud itu memanfaatkan pemuda-pemuda polos untuk melancarkan aksi terornya.

"Iya benar dan buntut buntutnya si pelaku dinyatakan gila agar berhenti pengusutan terhadap rantai keterkaitan otak atau aktor utamanya," ucapnya.

Meski begitu, ia tetap meminta aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus tersebut secara profesional tanpa terburu-buru menyumpulkan pelaku gangguan jiwa.

Baca Juga:Fadli Zon: Kok Sudah Ada Kesimpulan Halusinasi, Jelas Pembunuhan Berencana

Syekh Ali Jaber ditusuk
Syekh Ali Jaber ditusuk

"Kalau tidak masyarakat akan melakukan pembalasan tersendiri kepada biang kerok rusaknya negeri ini khususnya terhadap partai yang sudah jelas diduga sebagai sarang komunis," pungkasnya.

Sudah sehat

Ulama Syekh Ali Jaber kini sudah sehat dan berbincang dengan para tamu yang mengunjunginya. Termasuk dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang menjenguk Syekh Ali Jaber, Senin (14/9/2020) kemarin sore.

Foto pertemuan Mahfud dengan Syekh Ali Jaber diunggah lewat akun Instagram pribadi Mahfud.

Mahfud menyebut kekinian kondisi ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, itu sudah membaik.

"Alhamdulillah, bisa menemui Syekh Ali Jaber malam ini di kediaman beliau. Senang karena beliau ternyata sehat walafiat, kuat fisiknya, dan tetap semangat bercerita tentang kegiatan dakwahnya selama ini," tulis Mahfud dalam keterangan foto yang diunggahnya.

Mahfud menambahkan dalam kunjungan itu, ia mewakili pemerintah menyampaikan rasa simpati atas musibah yang dialami Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber

Di samping itu, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah akan mengusut tuntas atas kasus penusukan yang menimpa pendakwah kondang itu.

"Selain menyampaikan simpati atas nama pemerintah, saya sampaikan pula bahwa pemerintah akan mengusut terus kasus di Lampung kemarin secara transparan," tegasnya.

Lebih jauh, Mahfud mengungkapkan pada silaturahmi itu, Syekh Ali Jaber juga menitip sebuah pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Beliau sempat menitipkan salam sungkem untuk disampaikan kepada Presiden bahwa Syekh Ali Jaber baik-baik saja. Alhamdulillah," pungkasnya.

Diketahui, Syekh Ali Jaber akhir pekan lalu menjadi korban penusukan saat menyampaikan tausiyah di Bandarlampung.

Alpin Andria (24), penusuk Syekh Ali Jaber, kekinian telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini