- Kasus batuk dan flu akibat virus influenza di Dompu, NTB, melonjak signifikan hingga 70 persen.
- Warga diimbau tidak panik karena gejala umumnya ringan dan bisa sembuh dengan istirahat cukup.
- Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi PHBS, pentingnya ventilasi, dan penggunaan masker.
SuaraBali.id - Sebuah lonjakan kasus batuk dan flu tengah melanda Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, dalam sebulan terakhir.
Namun, di tengah kekhawatiran, otoritas kesehatan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada dengan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat.
Direktur RSUD Dompu, dr. Fitratul Ramadhan, mengonfirmasi adanya peningkatan signifikan kasus yang disebabkan oleh virus influenza.
"Peningkatan sampai 70 persen. Bila kita memperhatikan keluarga atau masyarakat, saat ini sedang meningkatnya batuk dan pilek. Rata-rata penyebabnya adalah influenza," ujarnya pada Sabtu (8/11/2025).
Meskipun angka penularannya tinggi, dr. Fitratul menekankan bahwa sebagian besar kasus bersifat ringan dan bisa sembuh dengan perawatan mandiri di rumah.
Kuncinya adalah memberikan tubuh kesempatan untuk pulih.
"Jangan panik, tapi tetap waspada. Terapi utamanya adalah istirahat yang cukup, minum air putih yang cukup, makan makanan bergizi, dan minum obat yang meringankan gejala seperti paracetamol," katanya, memberikan resep sederhana yang bisa diterapkan siapa saja.
Meskipun demikian, masyarakat diminta mengenali tanda-tanda kapan harus mencari pertolongan medis, yaitu jika batuk tak kunjung sembuh lebih dari seminggu, disertai sesak napas, atau demam tinggi.
Sejalan dengan itu, Dinas Kesehatan Dompu juga proaktif melakukan pencegahan. Menurut Hj. Maria Ulfah, Kepala Bidang P2P, sosialisasi mengenai gaya hidup sehat terus digalakkan.
Baca Juga: Gara-gara Rebutan Ombak, WNA di Lombok Dianiaya 8 Orang, Padahal Salah Sasaran
"Dinas Kesehatan telah melakukan langkah-langkah pencegahan, antara lain sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya ventilasi rumah yang baik, penggunaan masker, dan larangan merokok di dalam rumah," jelasnya.
Pada akhirnya, upaya pencegahan terbaik dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. "Kami juga terus mengedukasi masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta meningkatkan upaya pengendalian penyakit menular saluran napas,"tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Lewat BRILink Agen, Ibu Rumah Tangga Ini Bangun Usaha Sekaligus Ciptakan Lapangan Kerja Desa
-
Apritif Ubud, Fine Dining Pemenang Penghargaan yang Bikin Standar Kuliner Bali Makin Tinggi
-
BRI Peduli Tebar Kasih Natal 2025 Lewat Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako
-
VinFast Tancap Gas di Indonesia, Resmikan Pabrik Subang dan Perluas Jaringan Nasional
-
Pasar EV Indonesia Meroket 4 Kali Lipat dalam Dua Tahun, Bos VinFast Ungkap Rahasianya