- Menurut Prof. Henri Subiakto, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa adalah tangan kanan terkuat Presiden Prabowo.
- Purbaya fokus menangani problema utama negara, yaitu utang dan kebocoran keuangan, serta mengoreksi kebijakan.
- Purbaya perkuat keamanan siber Kemenkeu dengan rekrut peretas hingga nilainya naik drastis dari 30 ke 95+
SuaraBali.id - Staf Ahli Kementerian Komdigi 2007 – 2022, Prof. Dr. Henri Subiakto menyebut bahwa Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa adalah sosok tangan kanan terkuat Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Henri, Purbaya sudah menjadi simbol dari kepemimpinan seorang Presiden Prabowo.
“Pak Purbaya inikan sebenarnya kan dia kan agennya Pak Prabowo atau simbol dari kepemimpinan Pak Prabowo,” ungkap Henri, dikutip dari youtube Forum Keadilan TV, Selasa (4/11/25).
“Ya tangan kanannya salah satu sekarang yang paling kuat adalah Pak Purbaya,” imbuhnya.
Henri mengungkapkan bahwa kini sosok Menkeu sangat dibutuhkan untuk menangani problema utama negeri ini, yang tidak lain dan tidak bukan adalah soal utang.
“Dia (Purbaya) yang menangani problema utama negeri ini, keuangan,” sebut Henri.
“Problema utama negeri ini memang keuangan. Karena kan kita kan utang kita sangat besar, kemudian kebocoran – kebocoran keuangan juga masalah besar dimana – mana. Dan itu sudah mulai direset, direformasi lah istilahnya oleh Pak Purbaya,” sambungnya.
Sebagai orang yang dipercaya Presiden Prabowo, Menurut Henri, Purbaya kini mulai mengkoreksi berbagai macam hal yang janggal di pemerintahan sebelumnya.
“Kalau persoalan Pak Prabowo sudah memiliki tangan kanan namanya Pak Purbaya untuk menangani masalah Keuangan, masalah – masalah ekonomi, perpajakan, dan lain – lain,” kata Henri.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Menkeu Purbaya 'Pura-pura Banyak Gaya'
“Dan boleh dikatakan Pak Purbaya melakukan koreksi, terkait dengan warisan – warisan kebijakan Pak Jokowi dimasa lalu, walaupun tidak secara langsung, seperti Whoosh itu kan koreksi, kemudian soal pemda – pemda yang bermasalah itu kan koreksi. Nah nampaknya yang memang belum dikoreksi ini adalah persoalan digital, maka ketika dia (Purbaya) ngomong tentang komdigi perlu belajar cyber security dengan dia ini menarik,” tambah Henri menjelaskan.
Salah satu yang mencuri perhatian Purbaya adalah soal keamanan siber Komdigi.
Menanggapi hal itu, Henri sebagai Staf Ahli Kementerian Komdigi 2007 – 2022 justru merasa tertarik.
Pasalnya, dunia digital menurut Henri menjadi hal yang terlewati untuk dikritisi beberapa tahun belakangan.
“Memang salah satu warisan Pak Jokowi yang belum banyak dibongkar dan belum direset, belum dikritisi itu persoalan digital,” jelas Henri.
“Persoalan digital ini masa depan. Kita sudah mulai masuk didunia digital, anak – anak kita, cucu – cucu kita itu nanti waktunya memang sudah habis didunia digital. Aktivitas kita sekarang adalah aktivitas digital, mau ngomong juga didunia digital, jual beli didunia digital, kuliah didunia digital, hampir semua aspek kehidupan ada didunia digital,” sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pantau Produksi dan Distribusi MBG 3B untuk Ibu Hamil di Kupang, Ini Temuan Wamen Isyana
-
Danantara dan BP BUMN Pastikan Kehadiran Negara Lewat 1.000 Relawan di Wilayah Terdampak Bencana
-
BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
BRI Sigap Tangani Bencana Alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar Bersama Danantara
-
Bali Larang Botol Plastik di Bawah 1 Liter, Pengusaha Panik