- Titiek Soeharto temukan beras di gudang Bulog Bali yang disimpan hampir setahun dengan kualitas lokal pecah-pecah
- Ia meminta Bulog segera mengeluarkan beras lama, dengan batas simpan maksimal 6 bulan dan di-mix.
- Titiek apresiasi rekor stok beras Bulog, tapi ingatkan agar kualitas lebih penting dari kuantitas.
SuaraBali.id - Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) sempat melakukan pengecekan Gudang Bulog Batubulan, di Kabupaten Gianyar, Bali pada, Rabu (28/10/25) lalu.
Dalam momen tersebut Titiek menemukan stok beras yang sudah hampir 1 tahun, yakni sejak Desember 2024.
“Komisi IV hari ini berkesempatan untuk meninjau stok Gudang Bulog di Kabupaten Gianyar, di Batubulan ya,” ujar Titiek, dikutip dari instagramnya @titieksoeharto, Jumat (31/10/25).
“Di sini ada stok yang bulan Desember Tahun 2024, hampir 1 tahun ya. Ini dari beras import ada 1.200 ton, kemudian yang lokal 150 ton,” imbuhnya.
Dari stok beras yang tersedia tersebut, Titiek menyebut bahwa ada 2 macam beras, yakni beras import dan lokal.
Dari segi kualitas Titiek mengatakan beras import kualitasnya lebih bagus, sementara beras lokal justru pecah – pecah.
“Yang import kualitasnya bagus, yang lokal agak pecah – pecah,” ungkap Titiek.
Titiek kemudian meminta agar masa simpan beras di Gudang Perum Bulog tidak terlalu lama, maksimal enam bulan.
Untuk itu dia mendorong Bulog segera mengeluarkan beras yang masa simpannya sudah terlalu lama.
Baca Juga: Beras Oplosan Hantui Bali, Ini Kata Pemerintah dan Pengusaha Ritel
“Ini ada beras yang hampir satu tahun, kami minta perhatian untuk Bulog agar segera beras ini dikeluarkan, jangan nyimpen beras terlalu lama, apalagi lebih dari satu tahun,” ujar Titiek.
“Paling lama tolong dilihat lagi ya, mungkin 6 bulan ya. Jadi 6 bulan harus sudah berputar lagi,” tambahnya.
Sementara itu untuk menjaga mutu beras agar Masyarakat tetap memperoleh beras layak konsumsi, Titiek menyarankan untuk melakukan mixing.
“Beras – beras yang kualitasnya kurang baik bisa dimix, ini bukan dioplos tapi mixing. Supaya Masyarakat yang menikmati beras itu tidak kecewa lah,” sebutnya.
Titiek kemudian mengungkapkan bahwa di tahun depan produksi beras akan semakin meningkat, sehingga diperlukan tambahan Gudang – Gudang.
Pemerintah Pusat sendiri telah mengalokasikan dana guna pembuatan Gudang – Gudang baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Pastikan Kehadiran Negara Lewat 1.000 Relawan di Wilayah Terdampak Bencana
-
BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
BRI Sigap Tangani Bencana Alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar Bersama Danantara
-
Bali Larang Botol Plastik di Bawah 1 Liter, Pengusaha Panik
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026 dalam RUPSLB