- Pedagang beras di Bali diberi waktu 3 minggu untuk menyesuaikan harga jual sesuai HET.
- Sanksi bagi pelanggar bertahap, mulai dari teguran tertulis hingga pencabutan izin usaha.
- HET beras medium Rp13.500 & premium Rp14.900, tapi di pasar masih dijual lebih mahal.
SuaraBali.id - Pedagang beras eceran dan distributor di Bali diberikan waktu selama tiga minggu ke depan untuk menyesuaikan harga penjualan beras dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sanksi hukum hingga pencabutan izin usaha menanti jika masih ada pengecer yang belum mematuhi kebijakan tersebut.
Pengecekan dilakukan oleh Satgas Pangan ke lapangan untuk memantau harga beras di tingkat pengecer dan distributor.
Harga beras di atas HET juga sempat ditemukan di beberapa titik, namun juga ditemukan pengecer yang menjual beras di bawah HET.
Dirreskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Teguh Widodo yang merupakan koordinator Satgas menyampaikan jika Satgas masih melakukan sosialisasi kepada pedagang terkait kebijakan itu.
Kebijakan ini juga diberlakukan pasca penugasan dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman untuk menstabilkan harga beras di Indonesia.
HET beras yang ditetapkan adalah Rp13.500 per kilogam untuk beras jenis medium, serta Rp14.900 per kilogram untuk beras jenis premium.
Teguh menyampaikan upaya sosialisasi masih dilakukan pada pekan pertama sosialisasi. Namun, pada pekan kedua nanti pihaknya akan mulai melayangkan teguran tertulis bagi para pedagang yang masih melanggar.
“Di minggu kedua operasi, jika masih ditemukan (harga beras di atas HET) Satgas akan memberikan teguran tertulis kepada para pedagang yang menjual beras diatas HET,” ujar Teguh di Denpasar, Jumat (24/10/2025.
Baca Juga: Alarm Banjir di Bali Belum Siap, Warga Diminta Andalkan Medsos
Pemberian teguran tertulis itu akan berjalan selama kurang lebih dua pekan kepada pedagang yang masih melanggar.
Jika setelahnya masih ada yang tidak patuh pada pemberlakuan harga beras itu, Teguh menyebut jika pihaknya akan menindak tegas dengan mencabut izin usaha dan memproses secara hukum.
“Hingga di minggu ketiga dan seterusnya merupakan tahap terakhir jika teguran tertulis tersebut diabaikan dan masih menjual beras diatas HET tentu ini sangat merugikan masyarakat,” tutur dia.
“Satgas Pangan pastinya akan menindak tegas para pedagang termasuk distributor beras dengan mencabut izin usaha dan memproses sesuai hukum yang berlaku,” tambah Teguh.
Pada sidak hari pertama, Satgas masih menemukan pedagang eceran di pasar tradisional yang menjual beras di atas HET.
Pedagang menjual beras medium seharga Rp16 ribu dan serta beras premium yang dijual seharga Rp17 ribu per kilogram.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
Terkini
-
Bukan Hanya ATM, AgenBRILink Jadi Layanan Andalan BRI untuk Tembus ke Daerah Pelosok
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun