Eviera Paramita Sandi
Rabu, 29 Oktober 2025 | 11:52 WIB
Presiden Prabowo Subianto. [Biro Pers Istana]
Baca 10 detik
  • Menurut Prof. Hikmahanto, Presiden Prabowo Subianto adalah sosok ikhlas yang selalu memprioritaskan negara.
  • Prabowo menunjukkan sikap tidak pendendam dengan mengangkat Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam.
  • Padahal, Djamari tergabung dalam dewan yang memberhentikan Prabowo dari dinas militer pada tahun 1998.
    Use Arrow Up and Arrow Down to select a turn, Enter to jump to it, and Escape to return to the chat.
     
     

“Teladan yang seperti ini penting loh. Saya lihat begini, di Indonesia ini kalau misalnya nanti ada pemerintahan baru, dia ‘nglamak’ waduh kasihan itu, ada yang dikriminalisasi, ada yang dicopot, nggak dipakai dan lain sebagainya. Karena apa? Kita benci banget sama Belanda, ketika kita Merdeka kita ingin yang bau – bau Belanda dihilangkan semua, termasuk hukumnya,” sambungnya.

Djamari Sosok Menko Polkam yang dulu pernah Memecat Prabowo

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Djamari Chaniago yang baru saja dilantik pernah menjadi Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Saat menjabat menjadi Sekretaris DKP, Djamari disebut memecat Prabowo Subianto dari ABRI.

Saat itu Djamari bersama Subagyo Hadisiswoyo sebagai ketua dan beberapa Jenderal lainnya yang jadi anggota DKP yakni Fachrul Razi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, Yusuf Kartanegara dan Arie J. Kumaat.

DKP saat itu memutuskan Prabowo terbukti melakukan pelanggaran terlibat dalam operasi penculikan sejumlah aktivis pada 1997 – 1998. Dalam putusannya, DKP memecat Prabowo dari ABRI pada 1998.

Djamari sendiri merupakan purnawirawan TNI. Ia lulusan AKABRI 1971, tiga tahun diatas Prabowo dan Sjafrie yang merupakan lulusan 1974.

Selama menjadi prajurit, Djamari pensiun dengan berpangkat lentan jenderal. Ia berasal dari kesatuan Infantri – Baret Hijau Kostrad.

Djamari pernah menduduki sejumlah di militer seperti Panglima Daerah Militer III/Siliwangi pada 1997 -1998.

Baca Juga: Rocky Gerung: Bukan Prestasi Prabowo, Tapi Ini yang Lebih Penting Dievaluasi Setelah 1 Tahun

Ia kemudian dipercaya menjadi Panglima Komando Cadangan strategis Angkatan Darat pada 1998-1999. Saat itu ia menggantikan Johny Lumintang yang menggantikan Prabowo.

Setelah menjabat Pangkostrad, Djamari dipercaya sebagai wakil kepala staf TNI Angkatan Darat pada 1999-2000. Kemudian Djamari mengisi kursi Kepala Staf Umum TNI pada 2000-2004.

Kontributor : Kanita

Load More