Eviera Paramita Sandi
Rabu, 08 Oktober 2025 | 13:42 WIB
Warga menyaksikan atraksi pesawat saat Upacara HUT ke-80 TNI di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha).
Baca 10 detik
  • Jokowi tak hadir HUT TNI. Analis: bukan panggungnya. Ajudan: alasan kesehatan/pemulihan.
  • SBY/Try Sutrisno dapat tepuk tangan di HUT TNI, Gibran tak dapat saat disebut Prabowo.
  • Jokowi merasa bukan panggungnya dan bukan bagian dari keluarga besar militer.

SuaraBali.id - Analis Politik, Selamat Ginting mengungkapkan alasan dibalik tidak hadirnya Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi) dalam momen Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke 80.

Menurut Ginting, dalam momen HUT TNI tersebut Jokowi sudah membaca bahwa akan dihadiri oleh orang – orang berlatar Militer.

Sehingga Jokowi menilai bahwa momen tersebut bukanlah panggung yang tepat untuk dirinya.

“Saya kira Jokowi merasa bahwa panggungnya nanti bukan untuk dia,” ungkap Ginting, dikutip dari youtube Forum Keadilan TV, Selasa (7/10/25).

“Pertama tentu saja untuk orang – orang dengan latar belakang militer. Di situ tentu ada Prabowo Subianto, Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, pasti itulah yang jadi sorotan publik,” sambungnya.

Ginting kemudian mengungkapkan bahwa dalam momen HUT TNI tersebut Presiden Prabowo Subianto sempat menyebut nama – nama undangan yang menghadiri.

Menurut penjelasan Ginting, saat penyebutan nama – nama tersebut, respons masyarakat sungguh tidak terduga.

Pasalnya, ketika Presiden Prabowo menyebut nama Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Wakil Presiden ke 6, Try Sutrisno, suara tepuk tangan memenuhi ruangan terbuka itu.

Berbalik 180 derajat, saat Presiden Prabowo menyebut nama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, justru tidak diimbangi dengan adanya tepuk tangan.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Isu 'Adili Jokowi' Tak Akan Mati Hingga Dan Jadi Kegelisahan Politik

“Terbukti kemarin ketika Presiden Prabowo Subianto menyebut nama wapres Gibran, tidak ada yang tepuk tangan,” terang Ginting.

“Tapi begitu menyebut nama Try Sutrisno, nama Susilo Bambang Yudhoyono itu tepuk tangan membahana. Karena memang ini bagian dari keluarga besarnya tentara, sementara Jokowi bukan bagian dari itu,” tambahnya.

Menurut Ginting, adanya kesenjangan soal tepuk tangan tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh mereka yang bukan bagian dari keluarga besar militer.

Sehingga hal ini pula yang diduga kuat oleh Ginting sebagai alasan terkuat Jokowi tidak hadir dalam momen HUT TNI tersebut.

“Saya kira Jokowi juga merasa ini bukan panggung buat dirinya. Dia tahu betul panggung politik itu siapa, sehingga dia tidak hadir,” jelasnya.

Alasan Jokowi Tak Hadiri HUT TNI Ke 80

Sosok Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi) tidak terlihat dalam Upacara Peringatan HUT TNI Ke – 80 di Monas, Jakarta Pusat.

Menurut penjelasan Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, alasan tidak hadirnya mantan kepala negara tersebut karena kondisi kesehatannya.

“Saat ini beliau masih proses pemulihan,” sebut Syarif.

Syarif mengatakan bahwa Jokowi saat ini disarankan untuk beristirahat dan menghindari kegiatan di luar ruangan.

Hal ini harus dilakukan lantaran sebagai bagian dari proses penyembuhan dan pemulihan. Sehingga akhirnya Jokowi tidak diperbolehkan terkena panas.

“Dan dianjurkan agar tidak mengikuti kegiatan di luar ruangan yang terkena panas,” ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi diketahui mengunjungi kediaman Presiden Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Sabtu (4/10/25).

Dalam pertemuan itu, keduanya makan siang bersama, dan lanjut bertemu empat mata.

Dari pertemuan keduanya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang juga Juru Bicara Presiden RI menyebut pertemuan tersebut hanya silaturahmi.

“Yang pertama silaturahmi diantara dua pemimpin, Presiden ke 7 dan Presiden ke 8. Kalau pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang sowan atau mampir (ke kediaman Jokowi). Kebetulan Pak Presiden ke 7, Pak Jokowi ada di Jakarta, sudah janjian ketemu waktunya makan siang,” ujar Prasetyo.

Prasetyo juga menyampaikan bahwa Jokowi memberi beberapa masukan kepada Prabowo. Namun Pras enggan mengungkap lebih lanjut soal masukan – masukan tersebut.

“Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah – masalah kebangsaan, termasuk memberikan masukan kedepan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal. Kurang lebih 2 jam pertemuan di antara dua pemimpin,” terangnya.

Terkait pertemuan antara Prabowo dan Jokowi, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik pertemuan tersebut.

“Bagus kan kalau Presiden dengan mantan presiden bertemu, pemimpin guyub,” ungkap Luhut.

Luhut mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui isi pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi, namun dirinya yakin isinya pasti positif.

Kontributor : Kanita

Load More