- Menteri Hanif: Hampir semua hotel di Bali belum penuhi kriteria PROPER, mayoritas meraih rapor merah.
- Hotel diberi waktu 3 bulan untuk perbaiki pengelolaan lingkungan ke standar PROPER Biru, target Desember.
- Pemerintah akui 10 tahun abai pantau. Hotel, restoran, dan wisata jadi fokus atasi sampah di Bali.
SuaraBali.id - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyebut hampir semua hotel di Bali belum memenuhi kriteria Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dinilai Kementerian Lingkungan Hidup.
Dia tak menyebut angka pasti dari hotel yang dilakukan penilaian. Namun, dari lima warna pemeringkatan PROPER, mayoritas hotel di Bali hanya mendapat penilaian PROPER merah atau dua peringkat terbawah.
Pemeringkatan hotel itu dinilai menurut lima kategori penilaian yakni Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, dan Pengelolaan Sampah.
“Hampir seluruhnya nilainya masih kurang. Nilainya masih kurang tetapi akan dikejar dalam waktu tiga bulan,” ujar Hanif saat ditemui di Nusa Dua, Jumat (26/9/2025).
Saat itu, Hanif juga memberikan pemaparan kepada sejumlah hotel berbintang di Bali terkait standar pengelolaan lingkungan tersebut. K
arena itu juga, pihaknya memberikan waktu tiga bulan bagi sejumlah hotel tersebut untuk berbenah hingga setidaknya menyentuh PROPER biru atau peringkat ketiga dari lima standar.
Dorongan itu juga diminta Hanif pasca peristiwa banjir yang melanda Bali pada awal September lalu.
“Bapak-Bapak sekalian, dari lima parameter ini, maka kami mohon maaf sebesar-besarnya bahwa tentu nilainya masih merah,” ungkapnya,
“Insya Allah dalam Bulan Desember nanti, maka ini bisa kita penuhi. Sehingga paling tidak seluruh hotel di Bali yang kita nilai ini akan berpredikat minimal PROPER biru,” jelas Hanif.
Baca Juga: Gempa Banyuwangi Magnitudo 5,7 Terasa Sampai Bali
Selain itu, Hanif juga meminta maaf karena pihaknya tidak memantau standar PROPER dengan baik selama 10 tahun terakhir.
Sehingga dalam penilaian yang dilakukan sekarang, banyak rapor merah yang dikeluarkan.
“Ini memang kekurangan yang kita telah berbuat bersama selama 10 tahun lebih. Selama 10 tahun lebih, kami mohon maaf tidak melakukan pembinaan serius kepada kita semua,” tuturnya.
Penekanan Hanif terhadap sektor perhotelan di Bali juga dikarenakan angka timbulan sampah yang cukup signifikan dari sektor di luar rumah tangga.
Dia memaparkan jika saat ini ada 1.800 ton sampah dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung setiap harinya.
Namun, dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut yang mencapai 1,1 juta, jumlah timbulan sampah yang ada diperkirakan hanya 1.300 ton per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran