Eviera Paramita Sandi
Selasa, 23 September 2025 | 12:00 WIB
Tangkap Layar [Youtube Abraham Samad SPEAK UP]
Baca 10 detik
  • Pencopotan Budi Arie dinilai tak selesaikan masalah
  • Masalah kasus Judol jadi menggantung 
  • Gibran Diminta Juga Mundur jika Ijazah Bermasalah

SuaraBali.id - Politikus Indonesia, Eros Djarot mengungkapkan bahwa pencopotan Budi Arie sebagai Menteri Koperasi tidak menyelesaikan masalah begitu saja.

Menurutnya, skandal dibalik jabatan Menteri Koperasi itu masih menjadi tanda tanya besar.

Dalam hal ini Eros menyebut soal permasalahan Judi Online (Judol).

Dengan hanya melepas Budi Arie dari lingkaran Kabinetnya, Eros mempertanyakan pada Presiden Prabowo Subianto, perihal siapa yang akan bertanggung jawab soal Judol.

“Mengganti Budi Arie itukan memang satu hal yang juga banyak diharapkan ya. Tapi kan bukan itu permasalahan intinya,” ujar Eros, dikutip dari youtube Abraham Samad, Senin (22/9/25).

“Judi onlinenya ini siapa yang bertanggung jawab?” tegasnya lagi.

Kasus judol ini menurut Eros masih mengambang dan belum menemukan titik terang, terkait bagaimana uangnya hingga sudah merusak sejauh mana.

Sehingga menurut Eros seharusnya Budi Arie bukan hanya sekedar diganti begitu saja, namun harus bertanggung jawab soal masalah yang sudah menyeret Namanya.

“Uangnya gimana, ngrusaknya sejauh mana, inikan itu sebenarnya,” sebutnya.

Baca Juga: Wamenkop Minta Koperasi Merah Putih di Bali Didirikan Meski Bumdes Sudah Maju

“Bukan hanya sekedar mengganti,” tambah Eros.

Eros Djarot kemudian menyebut bahwa reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo beberapa waktu lalu menarik untuk diamati.

Pasalnya, menurut Eros banyak orang – orang baru pilihan Presiden Prabowo yang justru dianggap janggal.

“Pergantian kabinetnya ini menarik untuk diamati. Budi Arie dicopot, eh malah ada satu lagi yang masuk. Itu juga jadi pertanyaan,” ujarnya.

“Contohnya KSP juga ada perubahan, ini satu hal yang menarik untuk jadi pertanyaan,” sambungnya.

Eros menegaskan bahwa penting sekali untuk melihat track record seseorang sebelum akhirnya memberikan jabatan penting dalam pemerintahan.

Eros kemudian mengaku penasaran dengan apa yang tengah direncanakan oleh Presiden Prabowo, sehingga mampu membuat teka – teki.

“Sebetulnya apa sih yang diinginkan mas Prabowo ini? Mau menyelesaikan masalah, atau justru kritik masalah lagi,” tegasnya.

Eros Djarot Sempat Soroti isu Ijazah Gibran

Eros Djarot sebelumnya mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk tidak melanjutkan tradisi ‘Poros Solo’, dimana menurut Eros menjadi simbol dominasi politik keluarga Jokowi.

Eros menyoroti posisi Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka yang kini makin terpojokkan soal ijazahnya

Menurut Eros, permasalahan ijazah Gibran yang tidak pernah jelas, dapat merusak legitimasi kepemimpinan nasional.

“Mas Gibran tampil dong, ini ijazah saya. Nah kalau enggak, berarti memang enggak punya ijazah. Kalau enggak ya mundurlah. Masih muda toh, daripada nanti diblejeti semua, lebih baik mundur,” ujar Eros.

Sebelumnya, saat masih menjabat menjadi Wali Kota Solo, Gibran sempat menunjukkan ijazah Strata 1 (S1) miliknya.

Ijazah tersebut tertulis jelas dari University of Bradford, Inggris. Gibran menunjukkan ijazah tersebut untuk menampik isu mengenai ijazahnya.

Sebelum akhirnya ditunjukkan pada awak media, Gibran mengatakan bahwa dirinya siap menunjukkan namun tidak untuk diabadikan.

“Ini tak bawa ya tapi jangan direkam. Ojo (jangan) direkam, jangan direkam, mesakke wong tuwo wis nyekolahke (kasihan orang tua yang sudah menyekolahkan),” ujar Gibran.

Akhirnya, ijazah tersebut ditunjukkan kepada awak media tanpa diizinkan untuk mengambil gambar.

Dari ijazah yang ditunjukkan tersebut tertera nama Gibran Rakabuming Raka lulusan Bachelor of Science bidang Marketing.

Sementara di map lainnya berisi surat putusan dari Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristekdikti, tentang hasil penilaian kesetaraan ijazah lulusan perguruan tinggi luar negeri atas nama Gibran Rakabuming Raka.

Surat tersebut memutuskan bahwa ijazah yang diperoleh dari University of Bradford atas nama Gibran Rakabuming Raka, dan gelar tersebut diberikan oleh University of Bradford.

Kontributor : Kanita

Load More