- Lansia di Denpasar ini tak menyangka bisa bertemu presiden Prabowo
- Ia menjadi korban banjir akibat luapan Sungai Badung
- Prabowo janjikan bantuan Rp 15 juta
SuaraBali.id - Nengah Manis (60), seorang lansia yang turut menjadi korban banjir di Denpasar tak pernah menyangka jika dirinya akan bersentuhan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.
Meski, pertemuannya dengan Prabowo dikarenakan kondisi kediamannya yang rusak dan berlumpur pasca banjir.
Sabtu (13/9/2025) pagi, Nengah masih menjual kopi seduh seperti biasanya di luar Pasar Badung. Meski dengan kondisi kakinya yang sakit dan penyakit stroke yang sudah dideritanya selama 5 tahun.
Namun, rencananya hari ini mendadak berubah ketika diberi tahu oleh tentara yang menginformasikan kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu.
Nengah diberi tahu untuk kembali ke kediamannya yang ada di Gang IV Jalan Gajah Mada, karena Prabowo akan berkunjung melihat gang yang nampak berantakan pasca banjir itu.
“Dari pagi sudah ada kabar, ada tentara menanyakan di mana tinggal. (Diberi tahu) ibu kalau sudah habis pulang ya nanti ada Pak Prabowo, mana tahu ada bantuan untuk ibu,” tutur Nengah sambil memperagakan tangannya yang dibantu untuk menyeberang saat kembali ke rumahnya.
“Keranjang saya dibawain diseberangin. Ditarik saya, tangannya didandan (dituntun) ya,” imbuh dia.
Kondisi kediamannya cukup memprihatinkan. Bangunan rumah kos yang berisi 5 kamar yang dihuni total 9 orang itu sejatinya masih berdiri.
Namun, bekas banjir masih bisa terlihat jelas dengan melihatnya dari luar gerbang saja.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Tak Ada Dalang Dalam Demonstrasi Besar-besaran : Itu Organik Masyarakat
Temboknya kusam usai diterjang air kiriman setinggi nyaris 2 meter dari luapan Sungai Badung. Lumpur bawaan banjir masih terlihat mengotori lantai hingga ke dalam kamar-kamar.
Dalam jalur gang yang berupa turunan itu, sampah dan lumpur masih berserakan. Orang yang lewat juga mesti berhati-hati karena lumpur yang masih basah dan licin.
Kehidupan belum kembali seperti biasanya di gang tersebut, meski terlihat ada toko yang kembali mencoba membuka dagangannya lagi.
Namun, kondisi memprihatinkan itu coba dilalui Nengah dan penghuni lainnya. Meski berlumpur dan basah, serta listrik yang sempat padam, mereka tetap beristirahat di kediamannya.
“Masih di sini tinggalnya ngekos. Sudah bisa (tidur) ya kanggoin (disyukuri) aja sudah,” ungkapnya.
Ingatannya juga mencekam ketika mengingat peristiwa banjir tersebut. Dia bahkan menyebut “hampir mati” kala menghadapi air yang jauh lebih tinggi dari dirinya dengan kondisi stroke.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah