Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 13:43 WIB
Jenazah Prada Lucky Prada di rumah duka di asrama TNI AD di Kuanino, Kota Kupang, Sabtu (9/8/2025). ANTARA/Kornelis Kaha

SuaraBali.id - Ibunda Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey menceritakan bahwa anaknya mengaku sempat dipukul dan dicambuk oleh sejumlah prajurit di barak TNI.

Ia menceritakan ratapannya ini saat mengantar anaknya yang hendak dimakamkan.

“Mama saya dipukul, saya dicambuk saat dia lari ke rumah mama angkatnya di Nagekeo dengan tubuh sudah terluka,” ujar Paulina di Kupang, Sabtu (9/8/2025) sebagaimana dilansir Antara.

Paulina mengungkapkan bahwa saat masuk ke rumah ibu angkatnya, Prada Lucky langsung dirawat dan dikompres dengan kunyit panas di sejumlah luka akibat dianiaya oleh sejumlah seniornya.

Ia bercerita bahwa sejak Prada Lucky pindah ke barak TNI di Nagekeo, anaknya setiap saat selalu mengabari tentang kondisinya, dan menceritakan kegiatan mereka.

Paulina pun sempat kaget dan gelisah saat tidak mendapatkan kabar dari anaknya selama dua hari penuh, sehingga dia curiga sesuatu telah terjadi pada anaknya.

“Saya lalu berangkat ke sana dan menemukan anak saya dalam keadaan koma,” ucapnya.

Setibanya di Nagekeo, dirinya baru tahu bahwa anaknya sudah dalam keadaan kritis dan di rawat di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo sejak 2 Agustus 2025.

Dia juga menyebut beberapa petinggi di barak TNI yang ikut menganiaya dirinya sehingga berujung dirawat intensif di RS.

Baca Juga: Di Sabu Raijua, Pengguna QRIS Kurang dari 1 Persen

Paulina mengharapkan agar para pelaku penganiayaan terhadap anaknya diberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan aturan yang berlaku.

Load More