SuaraBali.id - Lonjakan kasus COVID-19 di negara-negara tetangga hingga saat ini belum memberi pengaruh atau berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Menurut Dinas Pariwisata (Dispar) Bali isu tersebut masih belum berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan namun pihaknya tetap berkoordinasi dengan dinas Kesehatan.
“Terkait dengan adanya isu COVID-19 di negara -negara Asia maka dapat diinformasikan sampai saat ini isu COVID-19 belum berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Bali,” ucap Kepala Dispar Bali I Wayan Sumarajaya, Rabu (4/6/2025).
Diketahui Kementerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang kewaspadaan terhadap COVID-19.
Dalam surat tersebut disampaikan bahwa memasuki minggu ke-12 tahun 2025 sampai dengan saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, di antaranya Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
Adapun jenisnya yang sedang merebak adalah Thailand COVID-19 varian XEC dan JN.1; di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1); di Hongkong JN.1; dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).
Atas arahan ini Kementerian Kesehatan meminta meningkatkan kewaspadaan, meskipun tren di Indonesia menurun dan varian dari negara-negara tetangga ini masih relatif rendah dan angka kematiannya juga rendah.
Saat ini, Kepala Dispar Bali mengatakan pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut, dan sementara ini melihat arahan Kemenkes yaitu instruksi kepada dinas kesehatan dan balai karantina, sehingga ia belum ikut mengambil tindakan.
Sumarajaya juga belum menyebut ada upaya untuk lebih jauh seperti fokus memantau wisatawan dari negara-negara Asia.
Baca Juga: Meski Tak Larang Pedagang Jual Air Minum Kemasan, Pura Besakih Semakin Bersih Tanpa Sampah
“Kita masih berpedoman pada surat edaran tersebut, sesuai hasil koordinasi kami dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, disampaikan bahwa masyarakat diminta waspada dan memperhatikan surat edaran tersebut,” ujarnya.
Kunjungan dari kawasan Asia sendiri di Bali juga masih tinggi, BPS Bali mencatat pada April 2025 saja kunjungan wisatawan dari Asia sebanyak 160.417 kunjungan.
Lalu lintas transportasi udara dari Bali juga menunjukkan bahwa Singapura, Malaysia, dan Thailand adalah lima negara tujuan tertinggi sepanjang April 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bali I Gusti Ayu Raka Susanti mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) yang akan fokus pada pintu masuk Bali, sementara dinas menjaga masyarakat di dalam Bali.
“Iya, kami meningkatkan kewaspadaan dari dalam wilayah, tentu berkoordinasi selalu dengan BBKK yang di pintu masuk, kalau kami di wilayah tentu meningkatkan kewaspadaan termasuk sistem survailans,”jelasnya.
Raka Susanti mengatakan hingga saat ini belum ditemukan lonjakan COVID-19 di Bali meskipun Bali kerap dilalui wisatawan dari negara-negara Asia tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali