Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 09 April 2025 | 15:44 WIB
Jembatan Tukad Bangkung, Bali di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali [Tangkap layar youtube Go Rangers Channel]

Jembatan Tukad Bangkung berteknologi balanced cantilever, dengan perkiraan usia pakai selama 100 tahun.

Berbeda dengan jembatan pada umumnya, Jembatan Tukad Bangkung ini tidak dibangun dengan atap di atasnya. Pasalnya, agar tidak mengurangi pemandangan di sekitarnya.

Saat melintasi jembatan ini, sepasang mata akan disuguhi dengan pemandangan yang luar biasa.

Dari atas jembatan akan disajikan dengan pemandangan berupa hamparan luas pepohonan yang asri.

Baca Juga: Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali

Jembatan ini memiliki keistimewaan dalam hal tingginya. Sehingga dari kejauhan jembatan beton tersebut tampak sangat gagah berdiri.

Keindahan Jembatan Tukad Bangkung yang memukau di pagi hingga sore hari ini, berubah menjadi tempat yang sarat dengan nuansa magis saat malam hari.

Namun gara-gara ulah manusia yang melakukan ulah pati mengubah begitu saja suasana di Jembatan Tukad Bangkung.

Sejak dibangun, Jembatan yang menjadi ikon di Bali ini sudah menjadi saksi bisu kejadian tragis merenggut nyawa.

Bahkan, sampai 2025 kasus kelam di Jembatan Tukad Bangkung itu masih terus diperbarui oleh ulah manusia yang berputus asa ini.

Baca Juga: Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menginstruksikan agar segera melakukan koordinasi penataan jembatan Tukad Bangkung.

Load More