Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 09 April 2025 | 15:44 WIB
Jembatan Tukad Bangkung, Bali di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali [Tangkap layar youtube Go Rangers Channel]

SuaraBali.id - Sebuah jembatan yang terletak di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, belakangan ini menjadi objek yang ramai diperbincangkan.

Sebut saja ‘Jembatan Tukad Bangkung’, jembatan ini sudah diresmikan penggunaannya sejak 19 Desember 2006.

Jembatan Tukad Bangkung menghubungkan tiga kabupaten, Badung, Bangli dan Buleleng ini memiliki banyak manfaat bagi warga sekitar.

Meskipun kerap membawa kabar duka dengan adanya berbagai macam tragedi memilukan, namun jembatan ini menyimpan pemandangan yang indah di sekitarnya.

Baca Juga: Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali

Jembatan ini belakangan viral karena berkali-kali menjadi tempat ulah pati lantaran jembatan ini sudah familiar dalam tanda kutip.

Dalam sebuah konten di Youtube Goranger Channel, dua orang pria content creator menunjukkan seperti apa suasana di bawah Jembatan Tukad Bangkung tersebut.

Keduanya mencoba menelusuri di bagian bawah Sungai Bangkung tersebut.

Ia pun menunjukkan lokasi evakuasi pelaku ulah pati di Jembatan tersebut.

“Buat kalian apapun masalahnya tolong jangan mengambil jalan pintas seperti itu ya,” ujarnya sebagaimana dikutip suara.com, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga: Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem

Ternyata di bawah jembatan tersebut tumbuh banyak pohon bambu dan ada bekas gubuk yang sudah rusak.

Meskipun sebelumnya dua konten kreator tersebut mengaku ada sinyal, saat sampai di lokasi bekas gubuk tersebut keduanya mengaku sinyal mati total.

Ia pun mengkhawatirkan kondisi saat berjalan di kawasan tersebut.

“Tapi ngerinya longsor di sini, di pinggir-pinggir tebing banget,” katanya.

Semakin ke dalam, ia menemukan pepohonan semakin tinggi dan sulit menemukan jalan karena banyak tertutup bambu.

Ia merasa tepat di bawah jembatan suasananya sudah seperti hutan asli dan jalanannya curam hingga licin.

Di akhir video ia menemukan bagian motor yang tak diketahui milik siapa, namun diduga bekas kecelakaan.

Terpanjang di Bali

Di balik kisah mistis dan tragedi memilukan yang kini telah melabeli Jembatan Tukad Bangkung, tempat ini juga menyimpan keindahan yang tak dimiliki jembatan lainnya.

Jembatan Tukad Bangkung ini menjadi jembatan terpanjang di Bali dan diklaim sebagai jembatan tertinggi di Asia.

Jembatan ini memiliki Panjang 360 meter, lebar 9,6 meter, dengan pilar tertinggi mencapai 71,14 meter, dan fondasi pilar 41 meter di bawah tanah.

Jembatan Tukad Bangkung berteknologi balanced cantilever, dengan perkiraan usia pakai selama 100 tahun.

Berbeda dengan jembatan pada umumnya, Jembatan Tukad Bangkung ini tidak dibangun dengan atap di atasnya. Pasalnya, agar tidak mengurangi pemandangan di sekitarnya.

Saat melintasi jembatan ini, sepasang mata akan disuguhi dengan pemandangan yang luar biasa.

Dari atas jembatan akan disajikan dengan pemandangan berupa hamparan luas pepohonan yang asri.

Jembatan ini memiliki keistimewaan dalam hal tingginya. Sehingga dari kejauhan jembatan beton tersebut tampak sangat gagah berdiri.

Keindahan Jembatan Tukad Bangkung yang memukau di pagi hingga sore hari ini, berubah menjadi tempat yang sarat dengan nuansa magis saat malam hari.

Namun gara-gara ulah manusia yang melakukan ulah pati mengubah begitu saja suasana di Jembatan Tukad Bangkung.

Sejak dibangun, Jembatan yang menjadi ikon di Bali ini sudah menjadi saksi bisu kejadian tragis merenggut nyawa.

Bahkan, sampai 2025 kasus kelam di Jembatan Tukad Bangkung itu masih terus diperbarui oleh ulah manusia yang berputus asa ini.

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menginstruksikan agar segera melakukan koordinasi penataan jembatan Tukad Bangkung.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi Jembatan Tukad Bangkung.

PUPR Badung menindaklanjuti dengan merancang konsep pagar pengaman yang lebih tinggi, untuk mencegah kasus yang sama terjadi lagi.

Menurut informasi, konsep pagar yang diusulkan nanti tinggi lebih dari 2 meter. Selain itu dirancang dengan jaring besi hingga tidak bisa dinaiki.

Meskipun demikian, konsep pagar itu diusahakan tidak akan menghilangkan estetika atau menutup pemandangan di sekitar Jembatan Tukad Bangkung.

Kontributor : Kanita

Load More