Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 19 Maret 2025 | 19:40 WIB
Imbauan mudik lebih awal sebelum momen Nyepi di Bali [Istimewa]

SuaraBali.id - Periode mudik lebaran akan berbarengan dengan persiapan dan Hari Raya Nyepi di Bali yang jatuh pada Sabtu (29/3/2025).

Penyeberangan melalui Pelabuhan Gilimanuk juga akan ditutup selama lebih dari 24 jam.

Penyekatan akan dilakukan bagi truk bermuatan yang hendak menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Mereka akan disekat di beberapa titik mulai Jumat (28/3/2025) pukul 06.00 WITA dan baru dapat dibuka kembali pada Minggu (30/3/2025) pukul 06.00 WITA.

Baca Juga: THR Pekerja di Bali Tak Dibayar, Disnaker : Laporkan

Penyekatan dari arah Denpasar dilakukan di Kargo Uma ayar, Terminal Mengwi, Terminal Tabanan, Terminal Kali Akah, sementara dari arah Buleleng dari Dermaga Celukan Bawang dan Dermaga Labuan Lalang.

Sementara, bagi kendaraan pribadi pemudik masih dipersilakan untuk menyeberang pada Jumat (28/3/2025) sebelum Pelabuhan Gilimanuk ditutup pada Sabtu (29/3/2025) pukul 05.00 WITA.

Sementara penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur sudah ditutup pada Jumat (28/3/2025) pukul 17.00 WIB.

“Pada 28 Maret di sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk akan banyak terdapat upacara tawur Kesanga, pengerupukan dan pawai ogoh-ogoh,” ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy pada Rabu (19/3/2025).

Persiapan kegiatan keagamaan ini sendiri dimulai sekitar pukul 13.00 WITA.

Baca Juga: Ramadan Dan Idul Fitri Menjadi Momen Pengungkit Traffic Bisnis Telekomunikasi

“Upacara tersebut akan menggunakan badan jalan maupun persimpangan-persimpangan jalan,” imbuhnya.

Namun, jika ada pemudik yang masih belum menyeberang sebelum penutupan Pelabuhan, akan disiapkan beberapa lokasi untuk beristirahat selama Hari Raya Nyepi sambil menunggu pembukaan kembali pelabuhan.

Tempat tersebut meliputi seluruh Kantor Polisi, Masjid, dan Terminal di Kabupaten Jembrana.

“Lokasi yang disiapkan yaitu di seluruh kantor kepolisian, masjid, terminal  terdekat di wilayah Kabupaten Jembrana,” paparnya.

Namun, Ariasandy mengimbau bagi para pemudik untuk menghindari waktu mudik pada 28 Maret 2025 mendatang demi kenyamanan pemudik karena menjelang penutupan jalan pada Hari Raya Nyepi.

“Polda Bali menghimbau masyarakat yang akan melaksanakan Mudik hindari tanggal 28 Maret dan untuk kelancaran, keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya.

Masyarakat juga diingatkan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas, mengutamakan keselamatan, tidak membawa barang berlebihan yang dapat mengganggu perjalanan, serta memastikan kondisi kendaraan, SIM, dan STNK dalam keadaan lengkap dan siap pakai.

Informasi Cuaca Saat Mudik

Informasi cuaca sebagai panduan saat mobilitas kepada pemudik atau wisatawan di jalur mudik dan balik Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 di Bali juga telah disediakan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar.

Ada pun informasi cuaca jalur mudik itu dapat diakses melalui laman dwt-bmkg.com atau dapat juga diakses melalui layanan informasi berbasis aplikasi infoBMKG yang menyesuaikan lokasi ketika aplikasi itu diakses.

Dalam kanal digital itu tersedia tiga informasi cuaca baik di jalur darat, udara, dan laut, dengan data tersaji terkini atau real time.

Untuk informasi cuaca darat, pengguna aplikasi atau calon pemudik dapat mengklik tanda bergambar awan yang berisi informasi cuaca terkini sesuai wilayah atau titik/jalur yang dilalui.

Sedangkan untuk cuaca jalur laut, tersedia informasi terkait kecepatan angin, arah angin, ketinggian gelombang, dan arus laut.

Pengguna dapat mengklik warna pada wilayah perairan tertentu, misalnya di kawasan Selat Bali yang berisi informasi terkait titik koordinat, arah arus, dan ketinggian gelombang laut.

Sebagaimana diketahui Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.

Perayaan ini dilakukan dengan bermeditasi dan meninggalkan aktivitas duniawi

Pantangan perayaan Nyepi

  •     Amati geni, yaitu tidak menyalakan api, termasuk kompor, lampu, dan kendaraan
  •     Amati karya, yaitu menghentikan segala aktivitas pekerjaan
  •     Amati lelungan, yaitu tidak bepergian atau meninggalkan rumah
  •     Amati lelanguan, yaitu menjaga diri dari hawa nafsu dan kesenangan duniawi

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More