SuaraBali.id - Sebanyak 520 orang WNA yang menjadi investor bodong di Bali terjaring Operasi Wira Waspada Direktorat Jenderal Imigrasi. Para WNA tersebut gagal memenuhi syarat minimal Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia sebesar Rp10 miliar.
Mereka masuk ke Indonesia melalui ratusan perusahaan PMA yang sudah dicabut izinnya oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Selain masuk dengan jalur tak berizin, mereka juga melakukan aktivitas yang tak sesuai perizinan mereka.
Meski memiliki izin tinggal sebagai investor di Bali, nyatanya berinvestasi bukan tujuan utama mereka. Melainkan, mereka turut mencari pekerjaan pada beragam sektor di Bali.
“Yang paling utama adalah kebanyakan mereka masuk ke sini tujuannya sebetulnya untuk mencari pekerjaan, bukan untuk berinvestasi,” ujar Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Brigjen Pol Yuldi Yusman saat konferensi pers di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (21/2/2025).
“Kalau dia berinvestasi, harus dia melampirkan atau menyerahkan uang sebesar Rp10 miliar tapi kenyataannya kan tidak. Dia justru malah di sini ikut mencari pekerjaan atau peluang pekerjaan di beberapa perusahaan,” imbuh Yuldi.
Yuldi menjelaskan jika dari ratusan WNA tersebut, mereka paling banyak merambah pekerjaan pada bidang restoran seperti menjadi koki. Selain itu, sebagian dari mereka juga ada yang berdagang hingga bekerja sebagai konsultan.
Sementara itu, Direktur Wilayah V Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Ady Soegiharto menjelaskan jika ketika pihaknya melakukan pengecekan langsung kepada proyek investasi WNA tersebut, dia menemukan kejanggalan.
Mulai dari bangunan usaha seperti restoran yang berdiri, namun nilainya tidak mencapai Rp10 miliar. Hingga perusahaan yang fiktif tanpa ada jejaknya di Bali.
“Saat kita datang, restorannya ada, nilai investasinya Rp10 miliar gak sampai. Jadi kita harus bisa melihat kontribusi investasi hadir di bali, akan tetapi harus ada multiplier effect kepada masyarakat,” ujarnya saat ditemui pada kesempatan yang sama.
Baca Juga: Awal Mula Baku Hantam Viral di Beach Club Hingga 8 Sekuriti Jadi Tersangka
Dari ratusan WNA tersebut, kebanyakan dari mereka berasal dari Tiongkok, Rusia, Pakistan, India, dan Australia. Sebanyak 63 dari mereka sudah dideportasi dan dicekal dari Indonesia. Sementara, sisanya menunggu pendeportasian atau masih dalam pemeriksaan.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah