Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 17 Februari 2025 | 15:45 WIB
Gde Sumarjaya Linggih. (Dok: DPR)

SuaraBali.id - Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Bali dijadwalkan digelar April 2025. Saat ini teka-teki siapa yang akan maju sebagai ketua DPD Golkar Bali mulai dibahas.

Rumor menyebut bahwa Nyoman Sugawa Korry tidak akan mencalonkan diri kembali untuk periode kedua. Sedangkan nama Gde Sumarjaya Linggih atau Demer sebagai kandidat kuat pengganti Sugawa Korry.

Namun demikian, soal ini Sugawa Korry enggan berkomentar.

 “Saya no komen dulu nggih,” singkatnya.

Baca Juga: Demo di Bali: Mahasiswa Bawa Spanduk Satir, 'Pendidikan Dipangkas, Harapan Menipis'

Sedangkan Demer sempat menyebutkan bahwa Musda kemungkinan besar digelar setelah Lebaran, yakni April 2025. Mengenai peluang dirinya maju sebagai Ketua DPD Golkar Bali, ia mengisyaratkan kesediaannya jika mendapat dukungan dari DPD II dan DPP.

“Belum mulai (Musda), jadi lihat saja perkembangan. Yang utama ketua DPD Provinsi Bali itu, bagaimana kemauan dari DPD II. Kedua, ya restu DPP. Kami lihat nanti ke mana arahnya. Saya sih kayak air mengalir saja,” kata Demer sabtu (15/2/2025).

Ia menyebut bahwa Keputusan ada di tangan pengurus DPD II. Ia juga menekankan bahwa Partai Golkar tetap berada di posisi tengah dalam dinamika politik Bali.

“Dari dulu partai tengah. Partai yang selalu ada di tengah-tengah pasti kritis, objektif, dan proporsional. Jangan oposisi, gubernur orang Golkar pun kami kritis. Kritis objektif dan membangun itu yang disebut kritis objektif dan proporsional. Kalau oposisi kritis membabi buta, itu tidak mau,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Golkar tidak ingin menjadi oposisi yang justru berujung pada perpecahan di masyarakat. Kendati demikian, partai ini akan memberikan kritik yang membangun terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Baca Juga: Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai

“Begini sebaiknya. Jangan salah itu, salah itu tidak bisa begitu. Itu posisi Golkar,” jelasnya.

Demer menyebutkan bahwa Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih juga terbuka terhadap kritik, asalkan kritik tersebut membangun.

“Ketemuan dengan KIM, jelas Pak Prabowo sampaikan beliau siap dikritik tapi jangan asal kritik. Kritik yang membangun. Sama prinsip saya sesuai arahan Prabowo juga,” tandasnya.

Saat ini siapa yang akan memimpin partai beringin di Bali masih menunggu restu dari DPP dan dukungan penuh dari DPD II.

Load More