SuaraBali.id - Luka mendalam dirasakan keluarga korban bencana banjir bandang di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Nusa Tenggara Barat (NTB). Terlebih bagi keluarga besar 5 korban yang masih hilang terbawa arus.
Seorang korban bernama Alwi (35) mengatakan bahwa ia kehilangan istrinya Juliani (32) dan bayi berumur 8 bulan.
"Kejadian itu begitu cepat dan tidak bisa saya bayangkan hingga saat ini," ujarnya saat bercerita di kediamannya.
Banjir yang terjadi pada Minggu (2/3/2025) itu menjadi mimpi buruk bagi keluarga kecilnya.
Baca Juga: Banjir Dan Tanah Longsor di Bima, Gedung Sekolah Ambruk, Rumah Terbawa Arus
"Saat banjir datang, kami bersama-sama ada di dalam rumah. Melihat banjir yang mulai masuk ke halaman rumah, saya pun menaikkan istri dan anak bayi di atas rumah panggung tetangga yang lebih besar dan tinggi," ceritanya yang saat itu ditemani anak pertama.
Ia saat itu hanya memikirkan keselamatan dan kenyamanan untuk istri dan anaknya.
"Tempat tinggal kami berhadapan langsung dengan sungai dan bentuknya hanya kios kecil berupa bangunan setengah permanen," ucapnya.
Selang beberapa menit kemudian setelah memindahkan dua keluarganya tersebut di rumah tetangga. Istrinya memintanya turun untuk mengambil dot susu.
"Saya pun turun membawa dot itu dan bergegas ingin kembali menemui mereka. Naas, secara tiba-tiba banjir membesar dan langsung menghanyutkan rumah tempat istri dan anaknya itu berada," katanya sambil menahan tangis.
Baca Juga: Pencuri Koin Kotak Amal Masjid Dihajar Warga Baru Diserahkan ke Polisi
Saat melihat kejadian tragis tersebut, ia merasa badannya kaku, dingin dan tak bisa berkata-kata lagi.
"Setelah sekian menit saya kemudian baru sadar dan merasa sangat terpukul karena kehilangan mereka berdua," paparnya sembari memeluk anak pertamanya yang sejak kecil sudah tinggal bersama sang kakek dan nenek.
Ia pun saat ini hanya berharap semoga jasad istri dan anak kami itu segera diketemukan.
"Saya dan keluarga besar kami sudah ikhlas, mesti ini sangat berat dan menyesatkan dada kami," cakapnya.
Juliani bersama Alwi memiliki dua anak laki-laki. Satu berumur 5 tahun dan satunya umur 8 bulan.
Sampai hari ketiga ini, jasadnya bersama bayi mungil dan tiga korban lain belum juga diketemukan. Sementara tiga orang lainnya sudah diketemukan dalam keadaan meninggal dunia, pada hari Senin (3/2/2025). (ANTARA).
Berita Terkait
-
Jam Kiamat: Simbol Ancaman Umat Manusia yang Kembali Jadi Sorotan
-
Perut Panas hingga Muntah-muntah, 56 Warga di Bima NTB Keracunan usai Santap Hidangan Pemilik Hajatan 7 Bulanan
-
Bencana Tanah Longsor di Jombang
-
Bencana Alam dan Peran Pemerintah dalam Penanggulangan Cepat
-
Terbang ke India, Prabowo Tetap Pantau Bencana Longsor di Pekalongan: Bantuan Harus Cepat dan Tepat Sasaran
Terpopuler
- Kisruh Gas LPG 3 Kg, Publik Pertanyakan Fungsi Program Lapor Mas Wapres: Gibran Cuma Bisa Bagi Susu
- Cek Fakta: Benarkah Semua Surat Tanah dan Rumah Akan Jadi Milik Negara Jika Tidak Diubah ke Elektronik?
- Eliano Reijnders: Jujur Saya Tidak Bisa
- Simon Tahamata Kecewa dengan Belanda: Orang Maluku Berjuang untuk Mereka, tapi...
- Kevin Diks Tunggu Telepon dari Timnas Belanda
Pilihan
-
Dihantam Cedera ACL, Musim Lisandro Martinez Berakhir Lebih Cepat
-
10 HP Flagship Performa Terkencang Januari 2025, Vivo X200 Pro Nomor Satu
-
Menteri Prabowo Segel Proyek KEK Lido Besutan Hary Tanoe dan Donald Trump
-
MK Putuskan Pilkada Berau Belum Final, Sidang Lanjutan Digelar 7-17 Februari
-
Keunikan Indonesia, Punya 2 Ibu Kota yang Langganan Banjir
Terkini
-
Anjing Pelacak Dikerahkan Cari 5 Korban Banjir Bandang Bima yang Masih Hilang
-
Karena Sakit Hati, Penculik Anak di Denpasar Memanfaatkan Kelemahan Ortu
-
Dendam Kesumat, Mantan Karyawan Culik Anak Bos di Bali, Minta Tebusan Rp100 Juta
-
Prabowo Lakukan Penghematan Anggaran, Bisnis MICE di NTB Terancam
-
"Badan Saya Kaku," Lirih Ayah Saksikan Istri dan Bayi Hanyut Terbawa Banjir Bandang NTB