Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 14 Desember 2024 | 09:15 WIB
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

SuaraBali.id - Delapan orang orang warga Nusa Tenggara Barat yang telah di evakuasi dari Suriah di jadwalkan tiba di wilayah setempat pada Minggu (15/12/2024).

Kepulangan para warga NTB di Suriah ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi.

"Ini foto WNI yg dievakuasi dari Suriah. Warga NTB ternyata 8 orang. Hari minggu siang rencananya sudah tiba di Lombok, kami akan jemput di bandara, dan langsung dipulangkan ke rumah masing-masing," ujarnya, Jumat (13/12/2024).

Menurutnya para warga NTB yang dipulangkan dari Suriah tersebut, semuanya merupakan perempuan. Paling banyak berasal dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Lombok Tengah.

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Agus Buntung Bikin Warga Ikut Geram: Kalau Cucu Saya, Ngamuk Saya

"Saat ini delapan warga NTB yang telah di evakuasi dari Suriah, kini sudah berada di Kantor Penghubung NTB di Jakarta," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, sebanyak 37 WNI kembali ke tanah air dalam gelombang pertama evakuasi dari Suriah.

Mereka terdiri dari 35 WNI dan 2 staf pendamping KBRI Damaskus, telah tiba dengan selamat di tanah air. Ketibaan terbagi ke dalam tiga penerbangan.

Sebelumnya, para WNI dievakuasi melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut pada tanggal 10 Desember 2024 dan selanjutnya diterbangkan menggunakan penerbangan komersial menuju Jakarta. Para WNI berasal dari beberapa daerah yaitu, Jawa Barat, NTBĂ€, Banten, dan Lampung.

Hingga saat ini sebanyak 97 WNI telah menyatakan kesediaannya untuk mengikuti proses evakuasi.

Baca Juga: Gangguan Atmosfer Picu Cuaca Buruk di NTB

Menyikapi situasi keamanan di Suriah paska jatuhnya Pemerintah Bashar Asad, KBRI Damaskus telah menetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah Suriah pada 7 Desember 2024.

Beberapa langkah pelindungan telah diambil pemerintah, antara lain koordinasi intensif dengan Kementerian/Lembaga terkait, pemutakhiran Rencana Kontingensi termasuk rute evakuasi, pertemuan hybrid dengan para WNI di Wilayah Suriah, dan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menjamin safe corridor pergerakan WNI ke perbatasan.

Kemenlu RI dan Perwakilan RI Damaskus terus melakukan pendataan bagi WNI yang ingin mengikuti proses evakuasi ke tanah air.

Kemenlu juga mengimbau agar WNI tetap waspada, menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu serta menjalin komunikasi erat dengan KBRI Damaskus Bagi keluarga di Indonesia yang memiliki kerabat di Suriah dapat menghubungi hotline Direktorat Pelindungan WNI di nomor +6281290070027. (ANTARA)

Load More