SuaraBali.id - Sebuah pabrik narkoba tersembunyi atau clandestine lab di Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali diungkap Bareskrim Polri, Selasa (19/11/2024).
Dalam penggerebekan di vila yang dijadikan laboratorium narkoba itu, polisi mengamankan empat orang pelaku yang berperan sebagai peracik dan pengemas narkoba.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada menjelaskan jika laboratorium tersebut memproduksi narkoba jenis hashish. Barang haram yang diproduksi berbentuk padatan, pil, hingga narkoba cair yang dapat digunakan seperti rokok elektronik.
Mereka disebut menargetkan konsumen lokal termasuk anak muda yang ada di Jawa dan Bali. Wahyu menyebut pelaku menarik minat anak muda dengan jenis narkoba cair yang dapat digunakan layaknya vape atau rokok elektronik.
Baca Juga: Pakem Ogoh-ogoh Sebagai Upacara Keagamaan Dikhawatirkan Hilang
Hashish cair nantinya dapat dijadikan uap dengan alat seperti pods dan bantuan cartridge untuk menampung hashish cair.
“Ini adalah modus baru untuk memperkenalkan narkoba kepada anak muda yang istilahnya ngetren menggunakan vape, barang ini mudah didapat oleh anak muda,” ujar Wahyu saat konferensi pers di TKP, Selasa (19/11/2024).
Upaya itu diperkuat setelah polisi juga menemukan narkoba sebaran pabrik tersebut pada sebuah kafe di kawasan tersebut. Wahyu menyebut pihaknya menemukan narkoba hashish dan pil happy five yang menjadi barang bukti.
Pemasaran ke kafe itu ditargetkan akan menarik anak muda yang sering menghabiskan waktunya di kafe.
“Kita sinyalir mereka menjual ke kafe-kafe. Karena kemarin kita juga sempat melakukan penindakan terhadap salah satu kafe, di situ kita temukan barang-barang yang ada di sini,” tuturnya.
Baca Juga: Collabonation Talent Hunt IM3 Mencari Calon Bintang dari Bali
Sementara, para pelaku juga menargetkan pasar lain termasuk peminat di Bali dan pasar internasional. Karena berada pada jaringan yang sama dengan jaringan Yogyakarta, mereka juga menggunakan metode yang sama untuk mengirim narkoba ke luar negeri melalui jasa ekspedisi.
“Untuk pemasaran ke luar (negeri) ya tentunya seperti yang dia lakukan ke luar negeri melalui jasa ekspedisi ke luar negeri,” ujar Wahyu.
Sebanyak 30 kilogram hashish dan puluhan ribu pil happy five diamankan sebagai barang bukti dari clandestine lab tersebut. Mereka juga mengoperasikan sejumlah mesin untuk proses produksi tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Tak Pakai Baju Nyelonong ke Rumah Warga, Pria Australia di Bali Diduga Mabuk Mushroom
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
Pilihan
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Malam Ini
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
-
Prabowo Mau Bangun Kampung Haji Indonesia di Mekkah
-
LIVE REPORT Kondisi SUGBK Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
Sasar Anak Muda, Pabrik Narkoba di Ungasan Pasarkan Narkoba ke Kafe Dalam Bentuk Vape
-
Pabrik Narkoba di Tengah Pemukiman Warga Bali Terbongkar, Barang Bukti Senilai Rp1,5 Triliun
-
Garuda Indonesia Terbang Perdana Denpasar-Balikpapan, Permudah Koneksi Pintu Masuk IKN
-
Pengungsi Gunung Lewotobi Menangis Saat Andre Hehanusa Nyanyi Hidup Adalah Kesempatan
-
Kematian Tinggi, Ibu Hamil di Lombok Tengah Kini Tak Diperbolehkan Melahirkan di Polindes