Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 01 November 2024 | 10:04 WIB
Penyuluh Pertanian Kecamatan Lembor saat menerbangkan drone sprayer pertanian di Persawahan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

SuaraBali.id - Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) kini semakin modern dalam mengolah lahan pertanian. Kini melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) setempat meluncurkan penggunaan drone sprayer pertanian guna membantu petani sawah mengendalikan hama dan penyakit tanaman menggunakan teknologi.

"Sebanyak 10 penyuluh telah kami latih selama empat hari terakhir ini dan mereka bisa menerbangkan drone sprayer pertanian hari ini tentunya untuk membantu petani dalam hal modernisasi alat pertanian," kata Kepala DTHP Manggarai Barat Laurensius Halu di Labuan Bajo, Kamis (31/10/2024).

Penyuluh pertanian dari Kecamatan Lembor melakukan penyiraman pestisida di lahan seluas 0,25 hektare di Persawahan Lembor disaksikan para petani.

Ada tiga unit drone sprayer nantinya akan digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit serta pemupukan di 16.875 hektare lahan pertanian sawah di daerah itu.

Baca Juga: Pencuri 9 Motor di Labuan Bajo Selalu Beraksi di Perumahan Sepi, Begini Modusnya

Drone sprayer pertanian diharapkan dapat menjawab kebutuhan petani yang masih menggunakan alat pertanian konvensional sekaligus meringankan biaya operasional petani dalam pengelolaan pertanian.

"Kalau 1 hektare habiskan tiga hari untuk penyemprotan, lalu bayar orang semprot itu per orang Rp200 ribu, kalau drone sprayer ini hanya 8-15 menit untuk 1 hektare dan pestisida digunakan sedikit, demi efektivitas dan efisiensi sehingga pemerintah daerah hadirkan drone sprayer ini," katanya.

Sedangkan menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Perekonomian Sekretariat Daerah Manggarai Barat Florianus Nabu para penyuluh ini disebut telah terlatih dapat menggunakan drone sprayer pertanian demi meningkatkan produktivitas pertanian di daerah itu.

"Dari pelatihan dan hasil penerbangan drone sprayer tadi harapannya pengendalian hama dan penyakit tanaman pasti berhasil," katanya.

Selain meminimalisasi biaya, penggunaan teknologi drone sprayer pertanian penyemprot pupuk dan pestisida dapat menghindari kontak fisik petani dengan residu kimia.

Baca Juga: Kapal Wisata Phinisi Tenggelam di Sekitar Pulau Komodo, Penumpang WN Malaysia

"Pemerintah daerah sangat bangga karena adanya efektivitas dan efisiensi bagi petani dan saya lihat dampak keracunan obat terhadap manusia semakin diminimalisir," katanya.

Load More