SuaraBali.id - Hari Raya Kuningan merupakan salah satu hari raya besar umat Hindu di Bali yang memiliki makna spiritual yang sangat mendalam. Perayaan ini jatuh setiap 10 hari setelah Hari Raya Galungan dan biasanya dirayakan dengan penuh sukacita dan khidmat.
Secara filosofis, Hari Raya Kuningan melambangkan kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kebatilan).
Setelah menjalani masa tapa selama 210 hari (sejak Tumpek Wariga hingga Galungan), umat Hindu dipercaya telah berhasil menyucikan diri dan memperkuat spiritualitasnya.
Pada Hari Kuningan, kemenangan ini dirayakan sebagai kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Kuningan juga memiliki makna sebagai hari persembahan kepada para leluhur. Umat Hindu percaya bahwa arwah leluhur akan turun ke bumi pada hari raya ini untuk menerima sesaji dan doa-doa dari keturunannya. Dengan demikian, Hari Kuningan juga menjadi momen untuk mempererat hubungan antara manusia dengan leluhur.
Ritual dan Upacara
Pada Hari Kuningan, umat Hindu akan melaksanakan berbagai ritual dan upacara keagamaan. Beberapa di antaranya adalah:
- Memasak banten: Banten adalah sesaji yang dipersembahkan kepada para dewa dan leluhur. Banten yang dibuat pada Hari Kuningan biasanya berwarna kuning, sesuai dengan namanya.
- Melasti: Melasti adalah upacara penyucian diri dengan membawa pralingga (simbol dewata) ke sumber air suci.
- Ngaturang banten: Setelah melasti, umat Hindu akan menghaturkan banten di pura atau tempat suci lain
- Ngembak geni: Setelah upacara di pura selesai, umat Hindu akan kembali ke rumah untuk melakukan persembahyangan di rumah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah