SuaraBali.id - Tokoh sesepuh atau penglingsir puri dari kerajaan-kerajaan yang ada di Bali kompak menyatakan penolakannya terhadap kegiatan Apel Kebangsaan Banser Ansor NU yang rencananya digelar di Bali. Apel tersebut dikabarkan akan digelar pada Jumat (23/8/2024) sore ini.
Penolakan itu dituangkan dalam surat pernyataan sikap yang dibacakan oleh Penglingsir Puri Anyar Tabanan, Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan. Terdapat tiga poin yang menyatakan alasan penolakan kegiatan yang digelar GP Ansor itu.
Dalam surat itu, datangnya ribuan orang dari Banser itu disebut akan memberikan dampak negatif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Selain itu, surat tersebut juga menyinggung kemiripan seragam Banser dengan TNI akan menyebabkan ketidaknyamanan terhadap wisatawan dan potensi gesekan dengan masyarakat Bali.
Baca Juga: Hajatan Parpol di Bali Diminta Jangan Sampai Merusak Kenyamanan di Pulau Dewata
Pada poin terakhir, mereka juga mengkhawatirkan adanya provokator yang dapat mengganggu ketertiban umum dan keamanan kegiatan nasional dan internasional yang digelar di Bali.
“Kami sangat menolak kegiatan yang dihadiri ribuan orang dari Banser GP Ansor NU dari luar Bali, karena dapat memberikan dampak negatif bagi industri pariwsata dan ekonomi kreatif di Bali,” tulis poin pertama surat itu.
Penglingsir Puri Agung Singaraja Buleleng, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena juga meminta kepada pihak kepolisian melalui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mencabut izin pelaksanaan apel tersebut karena alasan keamanan. Dengan itu menurutnya dapan mencegah potensi adanya gesekan antara ormas dan masyarakat.
“Untuk itu kami penglingsir ini menolak dan mengimbau kepada bapak Kapolri, aparat kepolisian untuk mencabut izin dan tidak melaksanakan acara itu,” ujarnya saat ditemui di Denpasar, Jumat (23/8/2024).
Namun, dia juga menepis jika penolakan ini ada kaitannya dengan kelancaran kegiatan Muktamar PKB yang diadakan di Nusa Dua pada 24-25 Agustus 2024 mendatang.
Baca Juga: Jumlah Dokter Spesialis Banyak, Tapi Tidak Untuk 3 Daerah di Bali Ini
“Kami nggak ada kaitannya dengan itu, kita bilang secara umum,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut
-
Mewahnya Hotel Tempat Luna Maya Dan Maxime Gelar Pernikahan di Ubud, Akomodasi Full Sampai 3 Hari