SuaraBali.id - Kapal-kapal wisata yang membuang limbah kapalnya ke perairan Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat membuat resah Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hal ini sangat disesalkan karena limbah tersebut mencemari kawasan pariwisata tersebut.
“Pada dasarnya kita sayangkan hal itu bisa terjadi, nanti kami akan koordinasikan dengan Balai TN Komodo untuk membahas soal hal ini,” kata Kadis Pariwisata NTT Noldy Pellokila kemarin.
Ia menyampaikan hal ini setelah menemukan adanya limbah dari kapal wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang dibuang ke wilayah perairan TN Komodo.
Namun karena kawasan TN Komodo berada di bawahnya Balai Taman Nasional Komodo, maka ia tak bisa mengomentari lebih jauh.
Baca Juga: Ibu Mertua Dan Adik Ayu Anjani Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo
“Tetapi kami sudah minta datanya, untuk cek juga soal masalah itu, karena memang Labuan Bajo juga bagian dari wilayah NTT,” ujar dia.
Kepala Balai TN Komodo Hendrikus Rani Siga mengharapkan seluruh pihak secara kolektif menjaga dan melestarikan kawasan TNK yang memiliki tiga status internasional yakni sebagai warisan alam dunia, cagar biosfer dan salah satu tujuh keajaiban dunia.
Wisatawan dan pelaku pariwisata diminta menaati aturan dalam kawasan demi konservasi seperti tidak menerbangkan drone di lokasi yang dilarang, membuang limbah kapal dan membuang jangkar kapal secara sembarangan.
"Mooring buoy yang ada sekitar 24 yang fungsional jadi kita membutuhkan banyak mooring buoy agar membuang jangkar tidak menyebabkan kerusakan karang sehingga dengan kekurangan kami mengimbau jangan buang jangkar di terumbu karang, di tempat berpasir yang kami sarankan," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
LPKR Alihkan 3.200 Ton Sampah, Perkuat Inisiatif 3R
-
Cara SIG Turunkan Emisi Karbon, Manfaatkan Limbah Jadi Energi Bersih
-
Kolaborasi Riset Indonesia-Australia, Wujudkan Swakelola Limbah dan Ekonomi Sirkular di Citarum
-
Aksi Tumpuk Sampah di Praha Bikin Heboh, Ajak Warga Peduli Limbah Tekstil
-
Kurangi Limbah Plastik, BOLD Terapkan Program Trade-In
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari