Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 18:10 WIB
Kondisi helikopter yang terjatuh di Pecatu Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Pasca insiden jatuhnya helicopter karena terlilit tali layang-layang di kawasan GWK, Badung beberapa hari lalu, Satpol PP Kabupaten Badung semakin intensif dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas penerbangan dan permainan layang-layang di wilayah tersebut.

Satpol PP memantau di daerah rawan, termasuk Kedonganan dan Jalan Toyaning, Lingkungan Pasek Kedonganan, Kuta.

Cara ini dinilai bisa mencegah terulangnya insiden serupa yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

Kepala Satpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara, menginformasikan bahwa tim telah melanjutkan pengawasan ke wilayah Kuta Selatan. Tim dibagi menjadi dua, satu bergerak menuju arah GWK dan yang lainnya menuju Tanjung Benoa.

Baca Juga: Nikmati Promo di Ubud Village Jazz Festival, Khusus Nasabah BRI!

Hasil dari operasi tersebut menunjukkan temuan empat layang-layang di area GWK, yakni tiga di Banjar Perarudan, dua di Banjar Menega, dan satu di Banjar Anggasuara. Di sisi lain, wilayah Tanjung Benoa tidak ditemukan layang-layang.

“Satgas pengendali diharapkan dapat memperkuat kesadaran akan bahaya terbangnya layang-layang di area yang sudah ditetapkan sebagai zona larangan. Kami berharap masyarakat dapat berkomitmen untuk tidak menaikkan layang-layang di daerah-daerah yang telah ditentukan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan,” ujarnya Jumat (2/8/2024).

Satpol PP Kabupaten Badung terus berkomitmen untuk melakukan pengawasan dan sosialisasi guna memastikan keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna transportasi udara serta masyarakat di sekitar kawasan bandara. (ANTARA)

Load More